Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi atlet panjat tebing Veddriq Leonardo asal Pontianak yang berhasil memecahkan rekor dunia.
"Saya mengucapkan selamat dan sangat mengapresiasi atas prestasi atlet kami, hingga memecahkan rekor dunia, tentu ini tidak bisa dicapai dalam waktu singkat dan memerlukan proses, baik proses awal dari sang atlet ini amatir atau pertama kali berprestasi hingga proses pemusatan latihan," kata Edi Kamtono, di Pontianak, Jumat.
Ia mengatakan tidak hanya atlet panjat tebing, cabang olahraga lainnya juga memungkinkan untuk berprestasi jika berusaha.
"Saya melihat untuk atlet cabang lain sebenarnya sangat memungkinkan untuk berprestasi sampai tingkat dunia, asal punya kemauan dan usaha," kata dia.
Prestasi yang diraih oleh atlet panjat tebing itu diharapkan bisa memotivasi pemuda-pemuda lainnya yang sebenarnya juga berpeluang untuk menjadi juara.
"Tentu ini bisa memotivasi pemuda-pemuda kita, artinya siapapun bisa berpeluang menjadi juara, kuncinya pada olahraga itukan disiplin, tangguh, dan semangat. Yang lainnya pasti sudah diantisipasi oleh Disporapar, KONI atau cabang induk dari organisasi tersebut," ujar dia.
Sebelumnya Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin mengukir rekor dunia untuk nomor speed putra dalam ajang Piala Dunia Panjat Tebing IFSC 2021 yang berlangsung di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, Jumat (28/5) waktu setempat.
Veddriq Leonardo sendiri masih tercatat sebagai mahasiswa PGSD FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak tahun 2014.
Kedua atlet tersebut mencatatkan rekor baru dalam kurun waktu beberapa jam saja. Rekor pertama pada hari itu dipecahkan oleh Kiromal Katibin dalam putaran pertama babak kualifikasi dengan waktu 5,258 detik, mengungguli Leonardo yang berada di posisi kedua dengan 5,375 detik, demikian catatan resmi IFSC.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saya mengucapkan selamat dan sangat mengapresiasi atas prestasi atlet kami, hingga memecahkan rekor dunia, tentu ini tidak bisa dicapai dalam waktu singkat dan memerlukan proses, baik proses awal dari sang atlet ini amatir atau pertama kali berprestasi hingga proses pemusatan latihan," kata Edi Kamtono, di Pontianak, Jumat.
Ia mengatakan tidak hanya atlet panjat tebing, cabang olahraga lainnya juga memungkinkan untuk berprestasi jika berusaha.
"Saya melihat untuk atlet cabang lain sebenarnya sangat memungkinkan untuk berprestasi sampai tingkat dunia, asal punya kemauan dan usaha," kata dia.
Prestasi yang diraih oleh atlet panjat tebing itu diharapkan bisa memotivasi pemuda-pemuda lainnya yang sebenarnya juga berpeluang untuk menjadi juara.
"Tentu ini bisa memotivasi pemuda-pemuda kita, artinya siapapun bisa berpeluang menjadi juara, kuncinya pada olahraga itukan disiplin, tangguh, dan semangat. Yang lainnya pasti sudah diantisipasi oleh Disporapar, KONI atau cabang induk dari organisasi tersebut," ujar dia.
Sebelumnya Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin mengukir rekor dunia untuk nomor speed putra dalam ajang Piala Dunia Panjat Tebing IFSC 2021 yang berlangsung di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, Jumat (28/5) waktu setempat.
Veddriq Leonardo sendiri masih tercatat sebagai mahasiswa PGSD FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak tahun 2014.
Kedua atlet tersebut mencatatkan rekor baru dalam kurun waktu beberapa jam saja. Rekor pertama pada hari itu dipecahkan oleh Kiromal Katibin dalam putaran pertama babak kualifikasi dengan waktu 5,258 detik, mengungguli Leonardo yang berada di posisi kedua dengan 5,375 detik, demikian catatan resmi IFSC.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021