Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson mengapresiasi kinerja Satgas COVID-19 Kabupaten Landak dan Kota Pontianak yang dinilai tanggap dalam melakukan penelusuran dan pencegahan penularan COVID-19.

"Sejauh ini, berdasarkan data yang ada, yang tertinggi dalam melaksanakan penelusuran dan 'testing' COVID-19 di daerahnya adalah Kota Pontianak dan Kabupaten Landak. Dan ini patut kita apresiasi," kata dia di Pontianak, Selasa.

Dia mengatakan berdasarkan peta penyebaran COVID-19, memang terjadi kenaikan kasus yang besar di Kota Pontianak dan Kabupaten Landak.

Namun, kata dia, harus diketahui bahwa dengan semakin besar angka kasus di kabupaten itu, menunjukkan pemerintah daerah telah melakukan penelusuran dan pengetesan secara masif.

"Hal ini jelas akan sangat baik, karena dengan semakin banyaknya orang yang diketahui terkonfirmasi COVID-19, maka upaya pencegahan jelas mudah dilakukan. Yang harus hati-hati adalah daerah yang diketahui sedikit melakukan penelusuran dan 'testing' dan angka kasusnya terlihat kecil, justru dikhawatirkan akan sangat berbahaya karena suatu waktu kasusnya bisa meledak, karena minim melakukan penelusuran," tuturnya.

Dia mengatakan dengan banyaknya proses pengetesan dan penelusuran maka pemda bisa langsung melakukan tindakan isolasi agar tidak terjadi penularan kepada orang lain.

Secara dini, Kabupaten Landak dapat langsung menangani orang-orang yang terkonfirmasi virus tersebut agar tidak menjadi semakin berati.

"Jangan sampai ada pasien yang sudah sesak napas dan berat, baru dibawa ke rumah sakit dan baru dites, jelas itu bisa fatal, karena pengobatannya terlambat maka biasanya kasus-kasusnya menjadi menyebabkan kematian," katanya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu itu, menambahkan berdasarkan data peta sebaran COVID-19 di Kalbar, hingga Senin (7/6), Kota Pontianak dan Kabupaten Landak masuk zona oranye penyebaran COVID-19.

"Sedangkan untuk kasus konfirmasi aktif saat ini Kota Pontianak berada di posisi pertama dengan jumlah kasus 162 dan Kabupaten Landak berada di posisi kedua dengan jumlah kasus sebanyak 82 dan ketiga adalah Melawi dengan jumlah kasus aktif 81," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021