Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalbar, Ansfridus J Andjioe menyebutkan hingga Mei 2021 total Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalbar sudah mencapai 182. 707 dan hal itu menjadi perhatian pemerintah karena memiliki peran strategis dalam ekonomi.

"UMKM memiliki peranan strategis untuk ekonomi daerah dan nasional hingga saat ini di Kalbar sudah mencapai mencapai 182, 707," ujarnya di Pontianak," ujarnya di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa jenis usaha mikro masih mendominasi dengan kontribusi mencapai 91,23 persen. Setelah itu baru disusul usaha menengah sebesar 7,95 persen dan menengah 0,81 persen.

"Dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar, Kota Pontianak merupakan daerah yang mendominasi dengan total UMKM mencapai 39,868. Sektor kuliner sendiri menjadi yang dominan dengan total pelakunya sebanyak 51,791," jelas dia.

Menurutnya, dari total UMKM baru sebanyak 13,827 yang memiliki Izin usaha mikro kecil atau sering disingkat dengan IUMK.

"IUMK adalah surat legalitas yang diberikan kepada pelaku usaha dalam bentuk izin usaha mikro dan kecil. Dari total UMKM, memang masih sedikit yang memiliki IUMK. Untuk itu terus kita akan melakukan pendampingan dan pembinaan," katanya.

Terkait program pendampingan, hingga Mei 2021 Dinas Koperasi dan UKM Kalbar sudah menyasar 900 pelaku UMKM. Pelaku UMKM terus dibina sehingga semakin maksimal dalam menghasilkan produk dan pemasarannya.

"Pelatihan atau pedampinggan terus kita tingkatkan. Dengan demikian pelaku UMKM semakin baik dan mampu bersaing. Apalagi di masa pandemi COVID-19 bisa bertahan," katanya.

Untuk realisasi anggaran di Dinas Koperasi dan UKM Kalbar menurutnya hingga 27,43 persen. Pihaknya terus memaksimalkan penyerapan anggaran sehingga terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Pagu anggaran Dinas Koperasi dan UKM Kalbar sebesar Rp2.133.340.000. Realisasi sudah mencapai Rp585.340.000 atau sudah mencapai 27,43 persen," sebutnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021