Pontianak (ANTARA) - Kementerian Koperasi UKM bersama kampus Universitas Gajah Mada melakukan pendampingan terhadap unggulan UMKM Pontianak, Kalimantan Barat, potensial yakni kuliner dan hasil kerajinan.
"Fokus prioritas kami meninjau bahwa UMKM Pontianak dan sekitarnya memiliki potensi yang cukup baik, terutama di sektor kuliner dan kriya," ujar Teknis Pendampingan Mikro Mandiri 2024 Universitas Gadjah Mada, Mohammad Arief Darmawan, saat diwawancarai di Pontianak, Rabu.
Arief menjelaskan tentang keterampilan masyarakat Pontianak dalam membuat kerajinan, seperti kain dengan motif khas Pontianak, serta makanan khas daerah.
"Kita tahu sendiri, tangan-tangan putra-putri terbaik Pontianak bisa membuat kain dengan motif khas dari Pontianak dan juga saya lihat karya-karya anak bangsa dari Pontianak, khususnya di bidang kuliner serta makanan-makanan daerah", jelasnya.
Kedua sektor ini memiliki peluang besar untuk berkembang karena tingginya minat masyarakat lokal dan wisatawan terhadap makanan khas serta produk kerajinan daerah.
Ia juga menekankan bahwa kedua sektor ini berpotensi untuk menembus pasar nasional, bahkan internasional.
"Dua sektor itu, saya kira, sangat-sangat berpotensi untuk bisa menembus pasar ritel nasional maupun internasional," katanya.
Untuk mendukung perkembangan UMKM, pemerintah akan mengadakan pelatihan serta pendampingan.
Pendampingan Mikro Mandiri juga merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah agar pemilik UMKM dapat meningkatkan produk mereka, baik dari segi produksi, pengemasan, pemasaran, keuangan, hingga penjualan.
Arief berharap dengan terlihatnya potensi UMKM di Pontianak ini, seluruh pihak dapat bekerja sama untuk mendorong kemajuan UMKM Pontianak.
"Harapannya, semua harus bekerja sama, terutama mulai dari akademisi, pemerintah, komunitas, media, hingga masyarakat untuk bisa mendorong UMKM Pontianak yang tadinya informal menjadi formal, yang tadinya belum memiliki tenaga kerja menjadi memiliki tenaga kerja," ungkap Arief.