Gubernur Kalimantan Barat Sutarmijdi mengapresiasi Pemerintah Kota Pontianak dan Singkawang yang telah memaksimalkan kegiatan vaksinasi COVID-19, sehingga menjadi daerah tertinggi dalam penanganan vaksinasi bagi masyarakat.

"Kota Pontianak dan Singkawang saat ini target vaksinasi sudah melampaui, bahkan Kota Pontianak sangat tinggi tingkat vaksinasinya. Untuk itu, ini patut diapresiasi," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.

Dirinya berharap dengan semakin tinggi dan banyaknya masyarakat yang divaksin, maka tingkat keterjangkitan COVID-19 akan semakin rendah.

"Minimal kalaupun ada yang sudah divaksin tapi masih terjangkit, itu mudah menyembuhkannya dan tidak fatal, artinya gejala tidak berat," tuturnya.

Sutarmidji mengungkapkan, banyak masyarakat yang bertanya terkait efektivitas vaksin yang diberikan, karena cukup banyak kasus, masyarakat yang telah divaksin, namun masih saja terkonfirmasi COVID-19.

"Perlu diketahui, 95 persen pasien yang ada di rumah sakit itu belum pernah divaksin, sedangkan 5 persennya dan hampir semuanya sembuh, itu pernah divaksin satu kali. Kemudian, yang sudah divaksin dua kali pun kadang belum satu bulan keterjangkitan itu, biasanya karena vaksin belum membentuk imunitas atau kekebalan tubuhnya, karena biasanya 1 bulan baru terbentuk, setelah vaksin dua kali," katanya.

Sehingga, lanjutnya, walau sudah vaksin pun tetap harus menjaga protokol kesehatan. Ini bukan untuk kepentingan diri sendiri, tapi kepentingan masyarakat lainnya.

"Saat memantau proses vaksinasi massal yang dilakukan Dinkes Kalbar di GOR Pangsuma hari ini ada hal menarik, tadi ada ibu-ibu usia 83 tahun, dia sudah vaksin kedua. Ketika vaksin pertama, tidak ada masalah, hari ini dia vaksin kedua, dan alhamdulillah semua berjalan dengan lancar," katanya.

"Kita akan terus menggiatkan vaksin ini, silahkan masyarakat mendaftar secara online maupun datang ke tempat-tempat yang melakukan vaksin. Seperti hari ini di GOR Pangsuma dan SSA, Pondok Kakap dan ada beberapa lokasi lagi dan vaksin tidak dipungut biaya, bahkan akan dilayani dengan baik," tuturnya.

Sutarmidji mengharapkan agar masyarakat, jangan ada lagi masyarakat yang berdebat terkait vaksin, apa lagi meragukan COVID-19.

Saat ini, katanya, angka kematian di Kalbar meningkat empat kali lipat dibandingkan 3 bukan lalu.

"Yang paling mengkhawatirkan, tidak untuk menakuti, ini fakta dan data yang ada, sekarang ini sudah ditemukan mereka yang positif, tapi kandungan virusnya ratusan juta copies, bahkan miliaran. Dan ini saya baru temukan 3 kasus dari hasil lab karena saya tiap hari melihat hasil lab, bagaimana kandungan virusnya dan memang satu-satunya cara untuk menekan ini adalah dengan vaksinasi sebanyak mungkin," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021