Sarawak Tourism Board (STB) memulai kembali pesta musik di hutan hujan (Rainforest World Music Festival (RWMF)), sebuah kegiatan ikonik yang membawa Sarawak di Malaysia Timur dikenal berbagai pencinta musik dan budaya di seluruh dunia.
Untuk itu, pada 18 - 20 Juni 2021, telah ditayangkan pertunjukan musik yang menampilkan retrospeksi pertunjukan RWMF sebelumnya dan sesi pra-rekaman baru dengan aksi lokal yang disiarkan di situs resmi RWMF, rwmf.net.
Tema yang diusung pada RWMF 2021 adalah "Entranced, Liberated, Immersed", seolah ingin mengumpulkan kembali kenangan dan keinginan kemeriahan festival yang tersendat oleh pandemi COVID-19 di seluruh dunia itu sejak tahun 2020.
“Dengan COVID-19 yang menghambat perjalanan dunia, penting bagi kita untuk mengingat RWMF yang ikonik selama pandemi. Pertunjukan musik online kami tahun ini mencoba untuk menciptakan kembali pengalaman virtual bagi mereka yang kehilangan kegembiraan dan kemeriahan RWMF tahunan kami dan membangun antisipasi mereka untuk RWMF 2022," kata Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Datuk Abdul Karim Rahman Hamzah dalam rilis yang diterima beberapa waktu lalu.
“Saya percaya bahwa tema RWMF 2021 – Entranced, Liberated, Immersed – menangkap semangat RWMF secara keseluruhan, dan kami berharap dapat mengadakannya secara besar-besaran untuk RWMF 2022 yang dijadwalkan sementara pada 17-19 Juni," lanjut dia.
Talenta asal Sarawak seperti Alena Murang, kemudian ada Kemada, Sang Rawi, At Adau, Tuku Kame, Suk Binie', Nading Rhapsody dan Mathew Ngau menerangi layar di antara kilas balik pertunjukan musik favorit dari tahun-tahun sebelumnya, bersama dengan wawancara dengan pelopor dan tokoh RWMF dan sesi giveaway.
Pihak penyelenggara juga menyediakan berbagai fasilitas seperti pemesanan makanan, minuman, cinderamata, secara virtual agar memberi kesan yang sama bagi penonton layaknya saat menyaksikan pertunjukan fisik dari festival tersebut.
Selain itu, ada berbagai kuis dengan hadiah tiket utama menyaksikan RWMF 2022 di Sarawak selama menyaksikan tayangan virtual tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Untuk itu, pada 18 - 20 Juni 2021, telah ditayangkan pertunjukan musik yang menampilkan retrospeksi pertunjukan RWMF sebelumnya dan sesi pra-rekaman baru dengan aksi lokal yang disiarkan di situs resmi RWMF, rwmf.net.
Tema yang diusung pada RWMF 2021 adalah "Entranced, Liberated, Immersed", seolah ingin mengumpulkan kembali kenangan dan keinginan kemeriahan festival yang tersendat oleh pandemi COVID-19 di seluruh dunia itu sejak tahun 2020.
“Dengan COVID-19 yang menghambat perjalanan dunia, penting bagi kita untuk mengingat RWMF yang ikonik selama pandemi. Pertunjukan musik online kami tahun ini mencoba untuk menciptakan kembali pengalaman virtual bagi mereka yang kehilangan kegembiraan dan kemeriahan RWMF tahunan kami dan membangun antisipasi mereka untuk RWMF 2022," kata Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Datuk Abdul Karim Rahman Hamzah dalam rilis yang diterima beberapa waktu lalu.
“Saya percaya bahwa tema RWMF 2021 – Entranced, Liberated, Immersed – menangkap semangat RWMF secara keseluruhan, dan kami berharap dapat mengadakannya secara besar-besaran untuk RWMF 2022 yang dijadwalkan sementara pada 17-19 Juni," lanjut dia.
Talenta asal Sarawak seperti Alena Murang, kemudian ada Kemada, Sang Rawi, At Adau, Tuku Kame, Suk Binie', Nading Rhapsody dan Mathew Ngau menerangi layar di antara kilas balik pertunjukan musik favorit dari tahun-tahun sebelumnya, bersama dengan wawancara dengan pelopor dan tokoh RWMF dan sesi giveaway.
Pihak penyelenggara juga menyediakan berbagai fasilitas seperti pemesanan makanan, minuman, cinderamata, secara virtual agar memberi kesan yang sama bagi penonton layaknya saat menyaksikan pertunjukan fisik dari festival tersebut.
Selain itu, ada berbagai kuis dengan hadiah tiket utama menyaksikan RWMF 2022 di Sarawak selama menyaksikan tayangan virtual tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021