Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) mengembangkan tiga aplikasi anti hacker atau peretas.
Tiga aplikasi yang dikembangkan tersebut menurut Plt Kepala Diskominfotik Kota Banjarmasin Windiasti Kartika di Banjarmasin, Rabu, adalah E-Sakip, aplikasi dari Kesbangpol dan aplikasi ELOK dari Kecamatan Banjarmasin Utara.
"Ketiga aplikasi ini akan diuji coba, apabila masih ditemukan celah dan dapat diretas maka akan diminta saran dari tim BSSN," ujarnya.
Baca juga: Peretas sistem kesehatan Selandia Baru bocorkan data pasien ke media
Menurut dia, tim Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memberi dukungan bagi keamanan sistem informasi, IT security assessment pada aplikasi Pemkot Banjarmasin.
Windiasti menjelaskan, ketiga aplikasi ini akan dicoba seolah-olah dimasuki oleh peretas atau hacker sehingga akan terlihat apakah aplikasi tersebut sudah aman.
Menurut dia, ketika belum aman nanti akan ada masukan-masukan dari tim BSSN terkait apa saja tindakan atau langkah-langkah yang harus dilakukan agar aplikasi aplikasi yang dibangun dan dikembangkan Pemkot Banjarmasin bisa aman.
Dia berharap, dengan aplikasi tersebut dapat membantu keamanan database Pemkot Banjarmasin dari serangan para peretas atau hacker yang tidak bertanggung jawab.
"Karena saat ini tidak sedikit serangan hacker itu meretas ke website pemerintah kota," tuturnya.
Baca juga: Lazada diretas, akses ke basis data ditutup
Windiasti menyebut, karenanya pemerintah kota menggelar acara peluncuran tiga aplikasi ini dengan tujuan agar aplikasi dan website yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Banjarmasin itu aman dari serangan hacker yang bisa merusak atau mencuri data-data.
"Ini juga sebagai pelaksanaan kegiatan smart city dan sistem pemerintahan berbasis elektronik bisa terlaksana dengan baik dan tercapai targetnya di tahun-tahun yang akan datang," ujarnya.
Pemerintah Kota Banjarmasin sudah menerapkan sistem smart city atau kota pintar berbasis teknologi IT sejak 2018. Pusat komando smart city tersebut bertempat di Balaikota.
Adapun layanan dalam smart city tersebut diantaranya aplikasi e-kelurahan, e-perizinan, ayo ke Banjarmasin yang di dalamnya ada Go Kelotok juga peta tempat kuliner dan objek wisata. Selain itu, beberapa pantauan CCTV sudah ada di banyak titik di kota Banjarmasin.
Baca juga: Tirto dan Tempo laporkan peretasan dan perusakan situsweb ke Polda Metro Jaya
Baca juga: Twitter diretas, hacker diduga masuk ke sistem internal
Baca juga: Kominfo telusuri dugaan peretasan data pasien COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Tiga aplikasi yang dikembangkan tersebut menurut Plt Kepala Diskominfotik Kota Banjarmasin Windiasti Kartika di Banjarmasin, Rabu, adalah E-Sakip, aplikasi dari Kesbangpol dan aplikasi ELOK dari Kecamatan Banjarmasin Utara.
"Ketiga aplikasi ini akan diuji coba, apabila masih ditemukan celah dan dapat diretas maka akan diminta saran dari tim BSSN," ujarnya.
Baca juga: Peretas sistem kesehatan Selandia Baru bocorkan data pasien ke media
Menurut dia, tim Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memberi dukungan bagi keamanan sistem informasi, IT security assessment pada aplikasi Pemkot Banjarmasin.
Windiasti menjelaskan, ketiga aplikasi ini akan dicoba seolah-olah dimasuki oleh peretas atau hacker sehingga akan terlihat apakah aplikasi tersebut sudah aman.
Menurut dia, ketika belum aman nanti akan ada masukan-masukan dari tim BSSN terkait apa saja tindakan atau langkah-langkah yang harus dilakukan agar aplikasi aplikasi yang dibangun dan dikembangkan Pemkot Banjarmasin bisa aman.
Dia berharap, dengan aplikasi tersebut dapat membantu keamanan database Pemkot Banjarmasin dari serangan para peretas atau hacker yang tidak bertanggung jawab.
"Karena saat ini tidak sedikit serangan hacker itu meretas ke website pemerintah kota," tuturnya.
Baca juga: Lazada diretas, akses ke basis data ditutup
Windiasti menyebut, karenanya pemerintah kota menggelar acara peluncuran tiga aplikasi ini dengan tujuan agar aplikasi dan website yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Banjarmasin itu aman dari serangan hacker yang bisa merusak atau mencuri data-data.
"Ini juga sebagai pelaksanaan kegiatan smart city dan sistem pemerintahan berbasis elektronik bisa terlaksana dengan baik dan tercapai targetnya di tahun-tahun yang akan datang," ujarnya.
Pemerintah Kota Banjarmasin sudah menerapkan sistem smart city atau kota pintar berbasis teknologi IT sejak 2018. Pusat komando smart city tersebut bertempat di Balaikota.
Adapun layanan dalam smart city tersebut diantaranya aplikasi e-kelurahan, e-perizinan, ayo ke Banjarmasin yang di dalamnya ada Go Kelotok juga peta tempat kuliner dan objek wisata. Selain itu, beberapa pantauan CCTV sudah ada di banyak titik di kota Banjarmasin.
Baca juga: Tirto dan Tempo laporkan peretasan dan perusakan situsweb ke Polda Metro Jaya
Baca juga: Twitter diretas, hacker diduga masuk ke sistem internal
Baca juga: Kominfo telusuri dugaan peretasan data pasien COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021