Dari 14 kapal dan 53 korban yang mengalami kecelakaan akibat hujan yang di sertai dengan angin kencang sehingga menimbulkan ombak besar, salah satunya juga menimpa KM Anita Jaya 11 asal Jakarta dengan 16 anak buah kapal yang merupakan nelayan pencari cumi-cumi di perairan Muara Kakap, Kalbar.
"Saat itu Rabu (14/7) kapal kami yang mengalami kerusakan mesin usai waktu Maghrib sudah diterjang hujan lebat. Tidak hanya itu berkisar pukul 19.00 WIB kapal kami mulai diterjang angin kencang dan pada pukul 23.00 WIB kapal itu tersapu angin dan ombak yang cukup tinggi hingga terbalik. Beruntung ada busa stereofoam dapat membuat kami berenam dapat bertahan dan tidak tenggelam," kata Purwanto (36) salah satu awak KM Anita Jaya 11 asal Jawa Tengah di Pontianak.
Purwanto kembali menceritakan, kejadian kecelakaan itu begitu cepat dan saat kapal yang ia tumpangi terbalik ia bersama 15 teman lainnya masing-masing menyelamatkan diri.
"Kami, enam orang berhasil menemukan busa stereofoam walaupun ukuranya kecil namun dapat kami jadikan pelampung bersama. Sedangkan 10 teman kami lainnya saat itu belum kami ketahui nasibnya karena cuaca gelap malam hari, hujan ditambah angin kencang dan ombak waktu itu cukup tinggi," katanya
"Kami sebenarnya sudah berusaha untuk mendekati kapal kami yang terbalik. Namun karena arus cukup deras pelampung kami terbawa hingga ke tengah lautan," imbuhnya.
Menurutnya sejak terbawa arus laut, ia bersama teman-temannya kurang lebih sembilan jam dari pukul 23.00 WIB terombang ambing diterjang hujan, angin dan gelombang selama di lautan.
"Beruntung sekitar pukul 08.00 WIB keesokan harinya, kami yang sudah mulai pasrah bertemu kapal tanker. Namun karena ombak saat ini masih cukup tinggi kapal tanker tidak berani mendekat. Dan akhirnya kami diselamatkan dan dinaikkan oleh awak kapal tugboat," kata Purwanto.
Usai diselamatkan kapal tugboat katanya lagi, ia bersama teman-temannya berhasil mendarat di Sungai Kakap dan di jemput oleh tim Basarnas yang kemudian dibawa ke Posko penanggulangan bencana di Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) di Jalan Komyos Sudarso Pontianak Barat.
"Hingga saat ini kami belum tahu kapan akan di pulangkan ke Jakarta. Namun yang paling penting kami berharap ke-10 teman kami dapat segera ditemukan semoga semua dalam keadaan selamat," kata Purwanto mengakhiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saat itu Rabu (14/7) kapal kami yang mengalami kerusakan mesin usai waktu Maghrib sudah diterjang hujan lebat. Tidak hanya itu berkisar pukul 19.00 WIB kapal kami mulai diterjang angin kencang dan pada pukul 23.00 WIB kapal itu tersapu angin dan ombak yang cukup tinggi hingga terbalik. Beruntung ada busa stereofoam dapat membuat kami berenam dapat bertahan dan tidak tenggelam," kata Purwanto (36) salah satu awak KM Anita Jaya 11 asal Jawa Tengah di Pontianak.
Purwanto kembali menceritakan, kejadian kecelakaan itu begitu cepat dan saat kapal yang ia tumpangi terbalik ia bersama 15 teman lainnya masing-masing menyelamatkan diri.
"Kami, enam orang berhasil menemukan busa stereofoam walaupun ukuranya kecil namun dapat kami jadikan pelampung bersama. Sedangkan 10 teman kami lainnya saat itu belum kami ketahui nasibnya karena cuaca gelap malam hari, hujan ditambah angin kencang dan ombak waktu itu cukup tinggi," katanya
"Kami sebenarnya sudah berusaha untuk mendekati kapal kami yang terbalik. Namun karena arus cukup deras pelampung kami terbawa hingga ke tengah lautan," imbuhnya.
Menurutnya sejak terbawa arus laut, ia bersama teman-temannya kurang lebih sembilan jam dari pukul 23.00 WIB terombang ambing diterjang hujan, angin dan gelombang selama di lautan.
"Beruntung sekitar pukul 08.00 WIB keesokan harinya, kami yang sudah mulai pasrah bertemu kapal tanker. Namun karena ombak saat ini masih cukup tinggi kapal tanker tidak berani mendekat. Dan akhirnya kami diselamatkan dan dinaikkan oleh awak kapal tugboat," kata Purwanto.
Usai diselamatkan kapal tugboat katanya lagi, ia bersama teman-temannya berhasil mendarat di Sungai Kakap dan di jemput oleh tim Basarnas yang kemudian dibawa ke Posko penanggulangan bencana di Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) di Jalan Komyos Sudarso Pontianak Barat.
"Hingga saat ini kami belum tahu kapan akan di pulangkan ke Jakarta. Namun yang paling penting kami berharap ke-10 teman kami dapat segera ditemukan semoga semua dalam keadaan selamat," kata Purwanto mengakhiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021