KKP catat luas kawasan konservasi laut RI capai 29,9 juta hektare pada 2024

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, luas kawasan konservasi pada 2024 telah mencapai 29,9 juta hektare (ha) atau mencangkup 9,2 persen luas laut Indonesia.

Realisasi ini melebihi target awal yang ditetapkan sebesar 29,3 juta ha.

Dengan adanya pencapaian ini, Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan & Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo optimistis target nasional kawasan konservasi yang ditargetkan 32,5 juta ha pada 2030 dapat tercapai.

"Sampai tahun ini, capaian yang sudah kita dapatkan sebesar 29,9 juta hektare, artinya 9,2 persen dari luas lautan kita. Ini menandakan bahwa target 10 persen (luas konservasi laut) di 2030 itu sudah dipasitkan bisa kita capai," ujar Victor dalam konferensi pers Capaian Akhir Tahun KKP 2024 Edisi IV di Jakarta, Jumat.

Sementara, untuk 2045, Indonesia menargetkan luas kawasan konservasi laut sebesar 97,5 juta ha atau 30 persen dari luas laut Tanah Air.

Menurut Victor, target ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah ke depan mengingat tak hanya luasan konservasi yang perlu ditingkatkan, melainkan juga kualitas dari wilayah konservasi tersebut.

Selain itu, saat konferensi pers, Victor menjelaskan, realisasi peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi laut yang mencapai 17,8 juta ha pada 2024. Progres ini terdiri dari 117 kawasan dan 13 kawasan GOLD.

"Pada 2022 kita bisa melakukan (pengelolaan) kawasan yang sifatnya GOLD, artinya nilai parameter yang kita buat itu di atas 85 persen. Itu artinya pengelolaannya berlanjut. Artinya dari hulu sampai hilir kualitas di kawasan konservasi itu betul-betul sustainable ke depan," katanya.

Realisasi efektivitas pengelolaan kawasan tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan 2023 yang tercatat 15,8 juta ha, terdiri dari 98 kawasan dan 7 kawasan GOLD.

Lebih lanjut, Victor memaparkan, langkah pemerintah dalam memperluas kawasan konservasi laut juga diikuti dengan pelibatan masyarakat sekitar dalam pengelolaan.

Sepanjang 2024, KKP telah membentuk 21 Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK), melebihi target awal yang ditetapkan 20 kelompok.

"Jadi kita juga menggerakkan masyarakat sekitar untuk bersama-sama membantu pemerintah untuk menjaga kualitas kawasan konservasi tersebut," tutur Victor.