PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat sebagai pelaku usaha terbaik dalam merealisasikan investasi di provinsi tersebut.
Corporate Communication PT WHW Suhandi Basri dalam rilis yang diterima di Pontianak, Senin menuturkan, Piagam Penghargaan tersebut ditandatangani langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji yang menyampaikan apresiasinya atas komitmen WHW di Kalbar.
"Dalam penghargaan yang ditandatangani 31 Maret 2021 tersebut disebutkan, WHW yang lokasi proyek berada di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, juga patuh dalam penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LPKM) Tahun 2020 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," ujar dia.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Barat, Hendra mengatakan, Gubernur Sutarmidji memberikan penghargaan karena WHW sebagai Penanaman Modal Asing dinilai telah mematuhi kewajibannya dalam melaksanakan kegiatan penanaman modal.
"Utamanya terhadap kewajiban untuk menyampaikan LKPM serta komitmennya dalam merealisasikan investasi yang telah direncanakan sesuai perizinan berusaha yang dimiliki," katanya.
Selain itu, keberadaan WHW memberikan pengaruh terhadap ekonomi dan masyarakat secara khusus di Kalbar dan Indonesia pada umumnya. "WHW turut memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dan memberikan transfer teknologi bagi masyarakat Kalimantan Barat," kata dia.
WHW juga meningkatkan nilai tambah ekonomi sekitar, meningkatkan potensi dalam pendapatan negara, meningkatkan nilai ekspor, dukungan pelayanan kesehatan masyarakat, peningkatan infrastruktur pedesaan, serta bantuan sosial kepada masyarakat, peluang usaha, dan diharapkan mampu mempercepat pembangunan daerah di luar Jawa.
Direktur WHW, Boni Subekti mengatakan, suatu kehormatan bagi perusahaan menerima Piagam Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Barat dengan penilaian terbaik. “Menerima penghargaan ini adalah suatu kehormatan bagi kami yang terbukti bisa berkontribusi dalam membangun Kalimantan Barat. WHW senantiasa akan menjaga kepercayaan ini dengan secara berkelanjutan memberikan pertumbuhan yang lebih bagi pembangunan Kalimantan Barat,” kata Boni Subekti.
Saat ini, WHW dioperasikan oleh Putra Putri Indonesia sebanyak 3.010 orang, dimana sebanyak 2.482 orang berasal dari Kalimantan Barat. WHW hadir sebagai pemurnian bijih mineral yang pertama dan terbesar di Indonesia sebagai bukti amanat Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang mewajibkan adanya proses pengolahan dan pemurnian bijih mineral di dalam negeri.
Sedangkan dalam menghadapi pandemi COVID-19, WHW berupaya tetap beroperasi guna memastikan roda ekonomi tetap berjalan, khususnya di Kalimantan Barat, dan umumnya bagi Indonesia.
Hingga kuartal II tahun 2021, WHW mampu memproduksi 506.645 ton dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dan selalu memeriksa kesehatan karyawan, salah satunya melalui kepemilikan alat PCR TCM (Tes Cepat Molekuler), serta memberikan vaksin gotong royong ke seluruh karyawanyang berjumlah ribuan orang.
Dengan demikian, meski di tengah pandemi COVID-19, WHW optimis mampu mempertahankan target produksi 1 juta ton hingga akhir tahun 2021. Tidak hanya itu, selama pandemi COVID-19, WHW juga secara berkelanjutan telah menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility berupa kegiatan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di berbagai bidang, mulai pendidikan, kesehatan masyarakat, infrastruktur, kemandirian ekonomi, keagamaan, sosial budaya, kepemudaan, dan penguatan kelembagaan komunitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Corporate Communication PT WHW Suhandi Basri dalam rilis yang diterima di Pontianak, Senin menuturkan, Piagam Penghargaan tersebut ditandatangani langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji yang menyampaikan apresiasinya atas komitmen WHW di Kalbar.
"Dalam penghargaan yang ditandatangani 31 Maret 2021 tersebut disebutkan, WHW yang lokasi proyek berada di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, juga patuh dalam penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LPKM) Tahun 2020 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," ujar dia.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Barat, Hendra mengatakan, Gubernur Sutarmidji memberikan penghargaan karena WHW sebagai Penanaman Modal Asing dinilai telah mematuhi kewajibannya dalam melaksanakan kegiatan penanaman modal.
"Utamanya terhadap kewajiban untuk menyampaikan LKPM serta komitmennya dalam merealisasikan investasi yang telah direncanakan sesuai perizinan berusaha yang dimiliki," katanya.
Selain itu, keberadaan WHW memberikan pengaruh terhadap ekonomi dan masyarakat secara khusus di Kalbar dan Indonesia pada umumnya. "WHW turut memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dan memberikan transfer teknologi bagi masyarakat Kalimantan Barat," kata dia.
WHW juga meningkatkan nilai tambah ekonomi sekitar, meningkatkan potensi dalam pendapatan negara, meningkatkan nilai ekspor, dukungan pelayanan kesehatan masyarakat, peningkatan infrastruktur pedesaan, serta bantuan sosial kepada masyarakat, peluang usaha, dan diharapkan mampu mempercepat pembangunan daerah di luar Jawa.
Direktur WHW, Boni Subekti mengatakan, suatu kehormatan bagi perusahaan menerima Piagam Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Barat dengan penilaian terbaik. “Menerima penghargaan ini adalah suatu kehormatan bagi kami yang terbukti bisa berkontribusi dalam membangun Kalimantan Barat. WHW senantiasa akan menjaga kepercayaan ini dengan secara berkelanjutan memberikan pertumbuhan yang lebih bagi pembangunan Kalimantan Barat,” kata Boni Subekti.
Saat ini, WHW dioperasikan oleh Putra Putri Indonesia sebanyak 3.010 orang, dimana sebanyak 2.482 orang berasal dari Kalimantan Barat. WHW hadir sebagai pemurnian bijih mineral yang pertama dan terbesar di Indonesia sebagai bukti amanat Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang mewajibkan adanya proses pengolahan dan pemurnian bijih mineral di dalam negeri.
Sedangkan dalam menghadapi pandemi COVID-19, WHW berupaya tetap beroperasi guna memastikan roda ekonomi tetap berjalan, khususnya di Kalimantan Barat, dan umumnya bagi Indonesia.
Hingga kuartal II tahun 2021, WHW mampu memproduksi 506.645 ton dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dan selalu memeriksa kesehatan karyawan, salah satunya melalui kepemilikan alat PCR TCM (Tes Cepat Molekuler), serta memberikan vaksin gotong royong ke seluruh karyawanyang berjumlah ribuan orang.
Dengan demikian, meski di tengah pandemi COVID-19, WHW optimis mampu mempertahankan target produksi 1 juta ton hingga akhir tahun 2021. Tidak hanya itu, selama pandemi COVID-19, WHW juga secara berkelanjutan telah menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility berupa kegiatan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di berbagai bidang, mulai pendidikan, kesehatan masyarakat, infrastruktur, kemandirian ekonomi, keagamaan, sosial budaya, kepemudaan, dan penguatan kelembagaan komunitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021