Enam dari 136 siswa yang diculik dari sebuah sekolah Islam di negara bagian Nigeria utara-tengah, Niger, telah meninggal karena sakit, kata kepala sekolah kepada Reuters, Senin (23/8).
Para penculik menuntut uang tebusan untuk membebaskan para siswa, yang diculik pada Mei setelah geng bersenjata sepeda motor menyerang sekolah itu di Kota Tegina.
Geng kriminal yang melakukan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan dipersalahkan atas serangkaian serangan di sekolah asrama di Nigeria utara. Di sana, lebih dari 1.000 siswa telah diculik sejak Desember .
Kepala sekolah itu, Abubakar Garba Alhasan, mengatakan kelompok penyandera telah menelepon untuk mengatakan bahwa anak-anak meninggal karena sakit dan mendesak agar permintaan tebusan dipenuhi.
Abubakar Adam, yang tujuh anaknya ditahan oleh geng itu, mengatakan para penculik menelepon kepala sekolah untuk meminta uang tebusan.
Kelompok penyandera pada Minggu (22/8) membebaskan 15 siswa lagi, yang diculik pada Juli dari sebuah sekolah Baptis di Nigeria barat laut, setelah orang tua membayar uang tebusan --yang jumlahnya tidak diungkapkan-- untuk membebaskan mereka.
Presiden Muhammadu Buhari pada Februari meminta pemerintah negara bagian untuk berhenti membayar tebusan kepada para penculik, dan Gubernur Kaduna Nasir El-Rufai secara terbuka menolak untuk membayar.
Orang tua dan masyarakat yang putus asa sering kali mengumpulkan dan membayar sendiri uang tebusan.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Para penculik menuntut uang tebusan untuk membebaskan para siswa, yang diculik pada Mei setelah geng bersenjata sepeda motor menyerang sekolah itu di Kota Tegina.
Geng kriminal yang melakukan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan dipersalahkan atas serangkaian serangan di sekolah asrama di Nigeria utara. Di sana, lebih dari 1.000 siswa telah diculik sejak Desember .
Kepala sekolah itu, Abubakar Garba Alhasan, mengatakan kelompok penyandera telah menelepon untuk mengatakan bahwa anak-anak meninggal karena sakit dan mendesak agar permintaan tebusan dipenuhi.
Abubakar Adam, yang tujuh anaknya ditahan oleh geng itu, mengatakan para penculik menelepon kepala sekolah untuk meminta uang tebusan.
Kelompok penyandera pada Minggu (22/8) membebaskan 15 siswa lagi, yang diculik pada Juli dari sebuah sekolah Baptis di Nigeria barat laut, setelah orang tua membayar uang tebusan --yang jumlahnya tidak diungkapkan-- untuk membebaskan mereka.
Presiden Muhammadu Buhari pada Februari meminta pemerintah negara bagian untuk berhenti membayar tebusan kepada para penculik, dan Gubernur Kaduna Nasir El-Rufai secara terbuka menolak untuk membayar.
Orang tua dan masyarakat yang putus asa sering kali mengumpulkan dan membayar sendiri uang tebusan.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021