Produktivitas tanaman bawang merah di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, yang dibudidayakan Gapoktan Bina Maju, Desa Bengkilu, mencapai 11,8 ton per hektare dari hasil ubinan.

"Saya mewakili Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar bersama Bupati Bengkayang serta pihak terkait telah melakukan panen perdana bawang merah di lahan Gapoktan Bina Maju. Hasil ubinan panen memuaskan di lahan yang berada di Kecamatan Tujuh Belas tersebut mencapai 11,8 ton per hektare," ujar Kabid Hortikultura Provinsi Kalbar Bader Samsara di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Bengkayang menjadi daerah sasaran pengembangan bawang merah melalui APBD 2021 karena cocok untuk tanaman strategis tersebut.

"Di Provinsi Kalbar, ada tiga daerah sasaran pengembangan bawang merah yakni Kabupaten Bengkayang 1 hektare, Sintang 4 hektare dan Kapuas Hulu 1 hektare. Luasan yang ada tentu tidak begitu signifikan karena lebih untuk memotivasi bisa mengembangkan petani juga secara mandiri bahwa budi daya bawang merah juga bisa," jelas dia.

Sementara itu, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis yang ikut melakukan panen bawang merah dan sekaligus meresmikan bangsal pascapanen hortikultura mengapresiasikan upaya budi daya bawang merah.

Menurutnya, dengan kesuburan tanah yang dimiliki Kecamatan Tujuh Belas dan beberapa kecamatan yang ada di Bengkayang maka sangat berpotensi untuk mengembangkan tanaman bawang merah tersebut.

Bahkan, ia akan menjadikan Kecamatan Tujuh Belas, Sangau Ledo, Seluas dan Jagoi Babang untuk menjadi kawasan hortikultura dan komoditas jagung. Menurut dia, akan ada RTRW untuk komoditas tersebut.

"Bawang termasuk salah satu komoditas yang mempengaruhi inflasi. Kebutuhan akan bawang merah untuk Kabupaten Bengkayang sendiri sebesar 9,66 ton per minggu. Oleh karena itu jangan anggap remeh tanaman ini," ucapnya.

Bupati menyampaikan pertanian sangat penting karena menjadi sektor yang berkontribusi menciptakan ketahanan pangan di Indonesia terkhusus di Bengkayang.

Ia meminta petani tidak latah dalam menanam satu jenis tanaman saja.

"Saya dapat membentuk poktan atau gapokton untuk memudahkan penyaluran bantuan dari pemerintah," ucapnya.

Guna menunjang kemajuan pertanian, Bupati menyebutkan ada beberapa hal pokok yang perlu dibenahi, yakni teknologi pertanian yang perlu dimodernisasi.

Kemudian, SDM baik penyuluh pertanian, gapoktan maupun petani harus dapat mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan, serta infrastruktur penunjang.

Terakhir, Bupati mengingatkan bangsal yang diresmikan diharapkan dimanfaatkan dengan baik dan digunakan untuk kepentingan bersama.

"Jangan dimanfaatkan untuk kepentingan segelintir orang," tegasnya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021