Cinta Laura Kiehl baru saja merilis sebuah lagu berjudul "Markisa" yang banyak menonjolkan sisi Indonesia.
Cinta mengatakan ingin sekali menonjolkan budaya Indonesia namun dengan cara yang modern. Hal ini dibuktikannya dengan menggunakan judul dengan bahasa dan buah khas Indonesia.
"Saat menulis lagu ini, aku sedang mencari kata yang bisa menggambarkan rasa semangat dan yang terbayang adalah buah markisa," ujar Cinta dalam peluncuran lagu "Markisa" pada Jumat (3/9).
"Kalau menyanyikan passion fruit sepanjang chorus pasti kedengarannya aneh. Karena itu, aku putuskan memakai kata markisa yang juga bisa dilafalkan 'Ma Kiss ah' sehingga menambah nuansa menggoda di lagu ini," lanjutnya.
Cinta tidak sendiri dalam mengerjakan lagu ini karena dibantu Eka Gustiwana dan timnya, Melissa Sudarsono serta Ganzerlana. Penulisan lagu "Markisa" pun hanya memakan waktu dua jam.
Eka dan Ganzerlana juga memasukkan beberapa instrumen musik tradisional pada lagu ini, seperti kecapi Minang, saluang, dan sarunai dari Minang, sape dan vokal Kalimantan, kendang dangdut, hingga kendang Sunda.
Tak hanya itu, "Markisa" juga menghadirkan sesuatu yang baru dengan memasukkan musik ala Bollywood. Cinta mengaku memang ingin memadukan berbagai genre lagu barunya namun tetap menonjolkan sisi Indonesia.
"Menurut aku, anak muda perlu mempromosikan budaya Indonesia lewat musik pop untuk memperlihatkan kepada masyarakat luas bahwa instrumen tradisional juga bisa keren dan dibuat lebih modern," kata lulusan Columbia University itu.
Dengan banyaknya unsur yang dimasukkan ke dalam lagu barunya, baik itu lokal mau pun internasional, Cinta ingin "Markisa" bisa diterima oleh para pendengarnya.
"Aku berharap banyak orang yang bisa dengar lagu ini, menghargai kerja keras yang aku curahkan untuk membuat lagu ini, dan bisa bangga dengan budaya yang Indonesia miliki," kata Cinta.
"Aku juga ingin 'Markisa' menjadi single ikonik yang mampu mengangkat semangat siapa pun serta membuat mereka bahagia dan merayakan kehidupan," imbuhnya.
"Markisa" sudah bisa didengarkan melalui berbagai platform musik digital.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Cinta mengatakan ingin sekali menonjolkan budaya Indonesia namun dengan cara yang modern. Hal ini dibuktikannya dengan menggunakan judul dengan bahasa dan buah khas Indonesia.
"Saat menulis lagu ini, aku sedang mencari kata yang bisa menggambarkan rasa semangat dan yang terbayang adalah buah markisa," ujar Cinta dalam peluncuran lagu "Markisa" pada Jumat (3/9).
"Kalau menyanyikan passion fruit sepanjang chorus pasti kedengarannya aneh. Karena itu, aku putuskan memakai kata markisa yang juga bisa dilafalkan 'Ma Kiss ah' sehingga menambah nuansa menggoda di lagu ini," lanjutnya.
Cinta tidak sendiri dalam mengerjakan lagu ini karena dibantu Eka Gustiwana dan timnya, Melissa Sudarsono serta Ganzerlana. Penulisan lagu "Markisa" pun hanya memakan waktu dua jam.
Eka dan Ganzerlana juga memasukkan beberapa instrumen musik tradisional pada lagu ini, seperti kecapi Minang, saluang, dan sarunai dari Minang, sape dan vokal Kalimantan, kendang dangdut, hingga kendang Sunda.
Tak hanya itu, "Markisa" juga menghadirkan sesuatu yang baru dengan memasukkan musik ala Bollywood. Cinta mengaku memang ingin memadukan berbagai genre lagu barunya namun tetap menonjolkan sisi Indonesia.
"Menurut aku, anak muda perlu mempromosikan budaya Indonesia lewat musik pop untuk memperlihatkan kepada masyarakat luas bahwa instrumen tradisional juga bisa keren dan dibuat lebih modern," kata lulusan Columbia University itu.
Dengan banyaknya unsur yang dimasukkan ke dalam lagu barunya, baik itu lokal mau pun internasional, Cinta ingin "Markisa" bisa diterima oleh para pendengarnya.
"Aku berharap banyak orang yang bisa dengar lagu ini, menghargai kerja keras yang aku curahkan untuk membuat lagu ini, dan bisa bangga dengan budaya yang Indonesia miliki," kata Cinta.
"Aku juga ingin 'Markisa' menjadi single ikonik yang mampu mengangkat semangat siapa pun serta membuat mereka bahagia dan merayakan kehidupan," imbuhnya.
"Markisa" sudah bisa didengarkan melalui berbagai platform musik digital.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021