Pemuncak klasemen sementara Fabio Quartararo bakal mencoba menaklukkan trek MotorLand Aragon yang kurang bersahabat dengannya demi mendekatkan diri sebagai pebalap Prancis pertama yang merebut gelar juara dunia.

Sang pebalap Yamaha telah mengantongi lima kemenangan dalam musim ini dan sekarang unggul 65 poin dari juara dunia bertahan Joan Mir dari tim Suzuki.

Akan tetapi, Aragon merupakan rumah bagi para pebalap Spanyol, termasuk bagi juara dunia enam kali Marc Marquez.



"Aragon mungkin trek terburuk di kalender, bukan untuk motor Yamaha tapi untuk saya," kata Quartararo seperti dikutip laman resmi tim.

"Saya pernah cepat di sana sebelumnya, saya meraih pole position, tapi saya tak pernah benar-benar konsisten.

"Jadi ini akan menjadi hal luar biasa untuk diperbaiki. Saya ingin belajar di trek itu dan menjadi konsisten di sana juga."

Dengan enam balapan tersisa, meskipun pebalap berusia 22 tahun itu belum bisa menang di Aragon, gelar juara dunia masih berada di depan mata.

Di belakang Mir, Johann Zarco (Pramac Ducati) dan Francesco Bagnaia (Ducati) tepaut 69 poin dan 70 poin dari Quartararo.



Zarco dan Bagnaia belum pernah memenangi balapan MotoGP sementara motor Ducati mereka biasanya kewalahan di trek Spanyol tersebut yang menyaksikan kemenangan mesin Desmosedici terakhir kali pada 2010.

Sementara itu rekan satu tim Mir, Alex Rins bakal menimbulkan ancaman serius, seperti ketika ia memenangi balapan tahun lalu.

Suzuki, akan tetapi, belum mendapati pebalap mereka menang di satu balapanpun tahun ini.

Halaman selanjutnya: Peluang bagi Marquez Peluang bagi Marquez
Marquez dilahirkan tak jauh dari sirkuit Aragon dan ia merasa nyaman membalap di trek itu.

Dengan mengemas lima kemenangan balapan Aragon di kelas premier, sang pebalap tim Repsol Honda kesulitan mengembalikan performanya seperti sedia kala setelah mendapati retak tulang lengan kanannya di balapan pembuka musim 2020.

Marquez membutuhkan tiga kali operasi dan hingga kini masih sering merasakan sakit di lengannya. Dia juga menjadi pebalap paling banyak terjatuh sejak awal musim ini.

Berada di peringkat ke-12 klasemen, tertinggal 147 poin di belakang Quartararo, Marquez tak memiliki harapan lagi meraih titel ketujuh, namun ia masih bersemangat untuk membuktikan dirinya masih berada di jajaran pebalap elite MotoGP.



Balapan di Aragon berjalan berlawanan arah jarum jam, yang berarti tak terlalu banyak tekanan bagi lengan cedera Marquez seperti ketika ia meraih kemenangan pertamanya musim ini di Sachsenring, Jerman.

"Kembali membalap di MotorLand setelah melewatkan balapan pada 2020 terasa menyenangkan dan semoga kami dapat memberikan pertunjukan yang bagus kepada para fan," kata Marquez dikutip AFP.

"Di beberapa balapan sebelumnya kami mampu mendekat ke depan jadi tujuannya adalah melanjutkan itu dan melihat apa yang memungkinkan pada Minggu."



Halaman selanjutnya: Debut Vinales bersama Aprilia Debut Vinales bersama Aprilia

Sekitar 20.000 fan diizinkan menonton langsung di sirkuit dan akan menyaksikan Maverick Vinales melakoni debut sebagai pebalap Aprilia setelah berpisah dengan Yamaha di tengah musim.

Yamaha sempat menskors Vinales pada Agustus setelah sang pebalap diduga mencoba merusak mesin motornya di GP Styria.



Vinales, yang telah memenangi sembilan grand prix dalam kariernya, bergabung dengan Aprilia yang menunjukkan tren peningkatan performa lewat finis podium Aleix Espargaro di GP Inggris.

Sementara itu di kelas Moto2 Remy Gardner akan berupaya memperlebar jaraknya dari pebalap Spanyol Raul Fernandez yang merupakan rekan satu timnya di KTM Ajo.

Kemudian di kelas Moto3, rookie fenomenal berusia 17 tahun Pedro Acosta, yang telah memenangi lima balapan musim ini, mencoba bangkit dari penampilan buruknya di Silverstone untuk menjaga asanya merebut titel di tahun debutnya.


 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021