Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mempersiapkan program sekolah inklusi bagi anak-anak berkebutuhan khusus dengan mengadakan kegiatan bimbingan teknis persiapan sekolah inklusi terhadap sekolah-sekolah di kota itu.
"Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama, oleh sebab kami hari ini mengadakan bimbingan teknis terhadap sekolah-sekolah dari tingkat TK, SD dan SMP yang siap untuk menjadi sekolah inklusi,” kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan bahwa bimbingan teknis itu dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada guru tentang penerimaan anak-anak disabilitas di sekolah. Pemerintah juga akan memfasilitasi sarana dan prasarana di sekolah-sekolah yang akan menjadi sekolah inklusi itu.
“Kami juga akan memfasilitasi sarana dan prasarananya, karena itu merupakan hal penting supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Edi.
Pemkot Pontianak juga akan memilih sekolah-sekolah yang memang layak untuk menjadi sekolah inklusi, yang tujuannya untuk menampung anak-anak disabilitas.
Total sekolah yang akan dipersiapkan menjadi sekolah inklusi sampai saat ini sebanyak 36 unit.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Iwan Amriady mengatakan sekolah inklusi harus dipersiapkan dengan baik.
“Sesuai dengan yang diinginkan Wali Kota Pontianak terkait sekolah inklusi, ada beberapa yang harus kami persiapkan, mulai dari tenaga pengajarnya, karena butuh penanganan khusus dalam menangani anak-anak disabilitas, tidak seperti anak biasanya,” katanya.
Ia juga menjelaskan kesulitan dalam proses sekolah inklusi adalah komunikasi oleh guru kepada anak-anak disabilitas, sehingga perlu adanya pendampingan dari layanan disabilitas dan assessment center (LDAC).
Dia menambahkan, ada beberapa sarana dan prasarana di sekolah yang belum siap dalam melaksanakan program sekolah inklusi.
Hingga, saat ini, terdata ada dua TK, dua SD, dan dua SMP yang menerima anak disabilitas, yakni PAUD terpadu Pontianak Barat, TK Selayar Pontianak Selatan, SD 06 Pontianak Selatan, SD 34 Pontianak Selatan, dan SMP 02 Pontianak serta SMP 23 Pontianak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama, oleh sebab kami hari ini mengadakan bimbingan teknis terhadap sekolah-sekolah dari tingkat TK, SD dan SMP yang siap untuk menjadi sekolah inklusi,” kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan bahwa bimbingan teknis itu dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada guru tentang penerimaan anak-anak disabilitas di sekolah. Pemerintah juga akan memfasilitasi sarana dan prasarana di sekolah-sekolah yang akan menjadi sekolah inklusi itu.
“Kami juga akan memfasilitasi sarana dan prasarananya, karena itu merupakan hal penting supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Edi.
Pemkot Pontianak juga akan memilih sekolah-sekolah yang memang layak untuk menjadi sekolah inklusi, yang tujuannya untuk menampung anak-anak disabilitas.
Total sekolah yang akan dipersiapkan menjadi sekolah inklusi sampai saat ini sebanyak 36 unit.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Iwan Amriady mengatakan sekolah inklusi harus dipersiapkan dengan baik.
“Sesuai dengan yang diinginkan Wali Kota Pontianak terkait sekolah inklusi, ada beberapa yang harus kami persiapkan, mulai dari tenaga pengajarnya, karena butuh penanganan khusus dalam menangani anak-anak disabilitas, tidak seperti anak biasanya,” katanya.
Ia juga menjelaskan kesulitan dalam proses sekolah inklusi adalah komunikasi oleh guru kepada anak-anak disabilitas, sehingga perlu adanya pendampingan dari layanan disabilitas dan assessment center (LDAC).
Dia menambahkan, ada beberapa sarana dan prasarana di sekolah yang belum siap dalam melaksanakan program sekolah inklusi.
Hingga, saat ini, terdata ada dua TK, dua SD, dan dua SMP yang menerima anak disabilitas, yakni PAUD terpadu Pontianak Barat, TK Selayar Pontianak Selatan, SD 06 Pontianak Selatan, SD 34 Pontianak Selatan, dan SMP 02 Pontianak serta SMP 23 Pontianak.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021