Wali Kota Pontianak Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono mengajak seluruh warga kota itu untuk tetap menjaga toleransi agar kehidupan bermasyarakat tetap rukun dan damai, apalagi Pontianak sebagai ibu kota provinsi dan kota yang sangat terbuka.

"Kalau ini bisa kita jaga, Insya Allah Kota Pontianak akan menjadi kota yang mempunyai toleransi tinggi," kata Edi Rusdi Kamtono usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dan rakor menyikapi berkembangnya sikap intoleransi dan radikalisasi di Kalbar, Rabu.

Sejauh ini, kehidupan beragama di Kota Pontianak sudah berjalan baik, dan setiap momen ibadah tiap-tiap agama juga mengedepankan toleransi dan pengertian antarpemeluk agama. Dan tidak kalah pentingnya memahami lingkungan sekitar dengan kearifan lokal bahwa semua bersaudara.

Dialog juga sebagai wadah dalam mempererat hubungan antarpemeluk agama maupun suku. Forum dialog tersebut bisa dilakukan organisasi masyarakat, paguyuban, suku, agama dan sebagainya, katanya.

"Melalui forum itu diharapkan persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat bisa diselesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.

Kemudian, Edi juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan membawa isu-isu ras dan agama atau isu SARA dalam suatu pertikaian. Ia meminta semua pihak harus bisa menahan diri berkaitan dengan primordialisme agar masalah tersebut tidak dibesar-besarkan.

"Kita semua adalah saudara sehingga kita mengharapkan bagi para elit dan para kelompok dan lain sebagainya tidak membesar-besarkan masalah primordialisme dalam keseharian," ungkapnya.

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial dan masyarakat diminta tidak mudah percaya terhadap unggahan berita yang mengarah pada intoleran dan perpecahan. Untuk itu dirinya mengimbau masyarakat tidak mengunggah hal-hal yang membuat situasi menjadi panas sehingga dapat memicu pertikaian.

"Kadang-kadang posting-an medsos ini kejadian sudah beberapa tahun yang lalu dimunculkan sekarang sehingga memicu pertikaian," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021