Dari 287 desa yang ada di wilayah Sintang Kalimantan Barat masih terdapat 72 desa berstatus sebagai desa tertinggal, 44 desa mandiri, 68 desa maju dan terdapat 206 desa sedang berkembang.

Data tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Sintang Syarief Yasser Arafat, berdasarkan data pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2020, ketika membuka pembekalan 287 kepala desa, di Sintang Kalbar, Senin.

Menurut Yasser Arafat, persoalan desa di Sintang bukan karena desa tidak memiliki potensi apa pun untuk berkembang, namun bisa jadi karena sistem manajemen dan tata kelola pemerintahan desa yang belum berjalan secara efisien dan efektif.

Ia mengatakan esensi dari manajemen pemerintahan desa yang efisien dan efektif adalah bagaimana desa dapat membangun, memanfaatkan dan mengeksploitasi dengan tepat segala potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk memberikan rasa aman, nyaman, tertib serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

 
Ratusan kepala desa terpilih di Sintang Kalimantan Barat mengikuti pembekalan dari Pemkab Sintang. ANTARA/HO-Humas Pemkab Sintang



"Melalui pembekalan kepala desa terpilih itu diharapkan dapat memberikan gambaran kepada kepala desa yang baru terkait tantangan yang harus dihadapi di masa mendatang," kata Yasser Arafat.

Selain itu, juga memberikan pengetahuan terkait penyelenggaraan pemerintahan desa, serta dapat memberikan pemahaman terkait konsep pembangunan desa secara mendasar, sebagai bekal kepala desa dalam mengemban tugas sebagai kepala desa di wilayah kerja masing-masing.

"Saya ingin mengingatkan bahwa kepala desa harus dapat menjalankan fungsi sebagai pemimpin pada berbagai situasi dan perubahan," kata Yasser Arafat.*

Baca juga: Kapuas Hulu tanpa desa sangat tertinggal
Baca juga: Karolin berhasil mengentaskan status desa sangat tertinggal di Landak
Baca juga: 47 desa di Kapuas Hulu masih tertinggal
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021