Pontianak (ANTARA) - Pembangunan mulai dari desa yang menyasar berbagai aspek termasuk ekonomi terus digencarkan dan para pihak pun andil. Berbagai program hadir agar Sumbar Daya Manusia (SDM) hingga potensi ekonomi dapat dioptimalkan sehingga berdampak pada kesejahteraan dan kemajuan desa tersebut.
Program Desa BRILiaN dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) contohnya ikut andil agar potensi desa dapat digali dan diberdayakan untuk pemerataan dan mengembangkan ekonomi hingga pengentasan kemiskinan.
Desa BRILian merupakan program inkubasi dari BRI yang mendukung pengembangan desa melalui empat aspek utama, antara lain penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), digitalisasi, inovasi, dan sustainability (keberlanjutan).
Hingga akhir 2024, secara nasional jumlah Desa BRILiaN yang dibina oleh BRI mencapai 4.327 desa atau mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 3.178 desa.
Desa Pusaka, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat satu di antara desa masuk program Desa BRILian. Desa tersebut masuk lantaran BUMDes- nya aktif dan kepala desanya memiliki berkomitmen yang besar untuk terus memajukan daerah itu agar lebih maju. Dampak nyata yang didapat dari hadirnya program Desa BRILian pun dirasakan terutama memperkuat SDM dan kelembagaan BUMDes Berkat Hakikat Pusaka.
Direktur BUMDes Hakikat Pusaka, Jumadi mengatakan bahwa BUMDes yang dipimpinnya berdiri sejak 2019 silam. Adapun bisnis dari BUMDes Hakikat Pusaka yang dijalankan hingga saat ini yakni perdagangan umum seperti menjual gas, saprodi dan pembibitan, fotocopy, melakukan budidaya hewan ternak dan ikut memberikan pembiayaan bergulir bagi UMKM.
Dalam menjalankan bisnisnya, sejumlah tantangan dan masalah dihadapi. Menurutnya secara umum tantangan yang dihadapi berkaitan SDM dan kelembagaan BUMDes.
Namun, persoalan yang ada perlahan bisa diminimalisir dan SDM diperkuat kapasitasnya. Hal itu tidak terlepas dari sejak 2021 terpilih dan masuk dalam program Desa BRILian. Sejumlah pendampingan dalam bentuk pelatihan dan lainnya dihadirkan BRI.
SDM pengelola BUMDes diperkuat melalui pelatihan penguatan motivasi, pola pikir, manajemen dan pelaporan keuangan, pemasaran dan promosi serta lainnya.
"Hadirnya program Desa BRILian sangat berdampak pada penguatan kapasitas SDM pengelola. Selain itu manajemen keuangan serta lainnya juga demikian sehingga kelembagaan BUMDes kami tentu lebih baik dari sebelumnya," ujar Jumadi.

Apresiasi Pemdes
Hadirnya Desa BRILian mendapat apresiasi dan atensi serta dukungan penuh dari pemerintah desa (pemdes) Pusaka. Kepala Desa Pusaka, Elpani mengatakan dengan program Desa BRILian berdampak positif bagi memajukan dan meningkatkan kapasitas BUMDes Hakikat Pusaka dan literasi serta memudahkan akses keuangan di desanya.
Komunikasi dengan BRI sangat intens dilakukan dan saat ini pihak BRI dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) selalu berkoordinasi dengan pemerintah desa sehingga tepat sasaran dan lainnya. Selain itu hadirnya Agen BRIlink menjadi bagian penting sehingga akses keuangan makin mudah dan cepat bagi masyarakatnya dalam melakukan berbagai aktivitas transaksi keuangan. Sehingga tidak perlu ke kantor atau ATM yang tentu butuh waktu untuk itu.
"Dengan hadirnya BRI tentu berdampak pada masyarakat terhindar dari rentenir karena diedukasi dan difasilitasi pembiayaan yang rendah bunga melalui KUR. Bagi BUMDes tentu mampu meningkatkan kapasitas SDM sehingga pengelolaan semakin baik," ucap dia.
Sebelumnya menurut Elpani, kegiatan lingkungan dari BRI telah hadir di Desa Pusaka yakni dengan penanaman durian sebanyak 500 batang dan lengkeng 200 batang.
Tentu ke depan ia berharap terus hadir dukungan dari BRI untuk berbagai program lainnya agar ekonomi Desa Pusaka semakin bergeliat. Saat ini sejumlah program desa untuk warga terus digencarkan dan butuh dukungan para pihak seperti budidaya ayam kampung dan ternak kambing. Program tersebut sangat nyata menyentuh masyarakat dan berdampak pada ikut meningkatkan ekonomi masyarakat.

Dukung Astacita
BRI kembali membuka pendaftaran program Desa BRILiaN 2025 sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung Astacita pemerintah yang menekankan pembangunan mulai dari desa, dengan tujuan pemerataan ekonomi dan percepatan pengentasan kemiskinan.
Senior Executive Vice President (SEVP) Bisnis Ultra Mikro BRI M Candra Utama mengungkapkan bahwa program ini menjadi bagian dari komitmen BRI dalam mendukung pengembangan desa berbasis komunitas dan teknologi.
“Melalui Desa BRILiaN, kami ingin mendorong desa-desa di Indonesia agar semakin mampu mengoptimalkan potensi ekonomi lokalnya dengan dukungan ekosistem keuangan digital BRI,” kata Candra dalam keterangan resminya, di Jakarta.
Program Desa BRILiaN merupakan program inkubasi dari BRI yang mendukung pengembangan desa melalui empat aspek utama, antara lain penguatan Bumdes, digitalisasi, inovasi, dan sustainability.
Melalui Desa BRILiaN 2025, Candra mengatakan bahwa BRI tidak hanya menghadirkan pendampingan dan pembinaan, tetapi juga mempertegas komitmen nyata dalam mewujudkan desa-desa yang inovatif, adaptif, mandiri, dan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari implementasi Astacita, BRI terus mendorong penguatan ekonomi pedesaan melalui kolaborasi, digitalisasi, dan pemberdayaan berbasis potensi lokal.
“BRI percaya bahwa desa yang berdaya akan menjadi kunci terciptanya perekonomian nasional yang kuat dan inklusif,” ujar Candra.
Sebagai program yang dirancang untuk meningkatkan perekonomian desa, Desa BRILiaN 2025 membuka kesempatan bagi desa-desa di seluruh Indonesia untuk bergabung dan mendapatkan manfaat dari ekosistem yang terintegrasi.
Untuk mendaftar program ini, masyarakat dapat mendatangi Kantor BRI Unit terdekat, dan Mantri BRI Unit akan membantu dalam proses pendaftaran.
Program ini terbuka bagi desa yang memenuhi kriteria, antara lain belum pernah mengikuti Desa BRILiaN, BUMDesa memiliki unit usaha yang aktif dan produktif serta bersedia menjadi AgenBRILink BUMDesa, BUMDesa memiliki rekening simpanan BRI, memiliki produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades), serta mengisi form kesediaan keikutsertaan yang ditandatangani oleh kepala desa dan perwakilan peserta desa lainnya.