Kepala Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalbar Taufan Febiola mengatakan hingga Agustus 2021 total investor sudah mencapai 76.605 orang dan angka tersebut didominasi milenial capai 60 persen.
“Saat ini investor di Kalbar sudah didominasi anak muda atau kaum milenial dan ini tentu menjadi peluang dan tren baru di daerah,” ujarnya di Pontianak, Kamis.
Terkait jumlah investor baru sendiri per Agustus 2021 juga sudah terdapat 24.459 orang atau atau Single Investor Identification (SID).
"Dengan potret yang ada kami optimis investor baru di Kalbar akan melebihi pencapaian tahun lalu sebanyak 31.057 orang,” jelasnya.
Kemudian dilihat dari nilai transaksi saham Kalbar per Agustus 2021 sudah mencapai Rp39,45 triliun. Transaksi yang ada menurutnya meningkat signifikan dibandingkan tahun – tahun sebelumnya.
“Sebagai perbandingan di mana transaksi pada 2019 lalu hanya Rp7,39 triliun dan 2020 Rp25,78 triliun. Untuk saat ini saja sudah tembus Rp25 triliun. Sangat signifikan peningkatan transaksinya,” jelasnya.
Menurutnya peningkatan jumlah investor baru dan transaksinya juga sejalan dengan data nasional yang meningkat dan tumbuh secara terus menerus hingga Agustus 2021 terdapat 2,7 juta investor dari total enam juta lebih dari keseluruhan produk yang ada di Indonesia dan itu didominasi milenial.
Dia mengatakan saat ini di Indonesia terdapat 96 perusahaan penghubung (broker) yang terdiri 70 perusahaan lokal dan 26 perusahaan asing yang sudah dapat izin dalam pasar modal. Kemudian sebanyak 740 emiten yang bisa di transaksi dan investasi dalam perusahaannya, Hal ini yang membuat jumlah investor menjadi signifikan.
“Saham yang bisa di beli masyarakat luas berjumlah 740 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti properti sampai makanan. Ada 126 produk yang diperlihatkan yang bernilai Rp4,336 triliun yang membuat perbedaan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp800 triliun,” katanya.
Ia berharap ke depannya eksekutif keuangan menjadi penting di Indonesia karena pemerintah ingin meningkatkan apresiasi masyarakat, dan ke depannya kesenjangan ekonomi dan sosial dapat lebih ditekan, dan kesejahteraan masyarakat dapat terpenuhi setiap tahunnya.
“Dari sisi kami sendiri di Kalbar terus berupaya menyasar investor pasar modal baru di Kalbar. Bahkan kita sudah menyasar di daerah perbatasan dan ada galeri desa di Sekura, Sambas. Kita juga sudah memiliki galeri investasi digital pertama di Indonesia yakni galeri investasi digital Kadin Kalbar,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Saat ini investor di Kalbar sudah didominasi anak muda atau kaum milenial dan ini tentu menjadi peluang dan tren baru di daerah,” ujarnya di Pontianak, Kamis.
Terkait jumlah investor baru sendiri per Agustus 2021 juga sudah terdapat 24.459 orang atau atau Single Investor Identification (SID).
"Dengan potret yang ada kami optimis investor baru di Kalbar akan melebihi pencapaian tahun lalu sebanyak 31.057 orang,” jelasnya.
Kemudian dilihat dari nilai transaksi saham Kalbar per Agustus 2021 sudah mencapai Rp39,45 triliun. Transaksi yang ada menurutnya meningkat signifikan dibandingkan tahun – tahun sebelumnya.
“Sebagai perbandingan di mana transaksi pada 2019 lalu hanya Rp7,39 triliun dan 2020 Rp25,78 triliun. Untuk saat ini saja sudah tembus Rp25 triliun. Sangat signifikan peningkatan transaksinya,” jelasnya.
Menurutnya peningkatan jumlah investor baru dan transaksinya juga sejalan dengan data nasional yang meningkat dan tumbuh secara terus menerus hingga Agustus 2021 terdapat 2,7 juta investor dari total enam juta lebih dari keseluruhan produk yang ada di Indonesia dan itu didominasi milenial.
Dia mengatakan saat ini di Indonesia terdapat 96 perusahaan penghubung (broker) yang terdiri 70 perusahaan lokal dan 26 perusahaan asing yang sudah dapat izin dalam pasar modal. Kemudian sebanyak 740 emiten yang bisa di transaksi dan investasi dalam perusahaannya, Hal ini yang membuat jumlah investor menjadi signifikan.
“Saham yang bisa di beli masyarakat luas berjumlah 740 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti properti sampai makanan. Ada 126 produk yang diperlihatkan yang bernilai Rp4,336 triliun yang membuat perbedaan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp800 triliun,” katanya.
Ia berharap ke depannya eksekutif keuangan menjadi penting di Indonesia karena pemerintah ingin meningkatkan apresiasi masyarakat, dan ke depannya kesenjangan ekonomi dan sosial dapat lebih ditekan, dan kesejahteraan masyarakat dapat terpenuhi setiap tahunnya.
“Dari sisi kami sendiri di Kalbar terus berupaya menyasar investor pasar modal baru di Kalbar. Bahkan kita sudah menyasar di daerah perbatasan dan ada galeri desa di Sekura, Sambas. Kita juga sudah memiliki galeri investasi digital pertama di Indonesia yakni galeri investasi digital Kadin Kalbar,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021