Ratusan warga Dusun Tuba Pasak Desa Tubajur, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang sambut penuh suka cita listrik yang telah menyala di rumah mereka. Prosesi penyalaan dilaksanakan oleh Manager PLN ULP Bengkayang, Dodi Midyanto, bersama Kepala Desa Teriak, Marsinus Ahin, disalah satu rumah warga di Dusun Tuba Pasak pada Rabu, (13/10) kemaren.

Dalam kesempatan tersebut, Dodi menyampaikan bahwa untuk melistriki Dusun Tuba Pasak dengan potensi 110 pelanggan, PLN telah membangun gardu distribusi berkapasitas sebesar 20 kVA, serta Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 3,73 kms, dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 1,24 kms.

"Dengan pasokan listrik yang dialirkan dari Sistem Khatulistiwa, kami siap melayani kebutuhan listrik warga Dusun Tuba Pasak," tegas Dodi optimis.

Secara terpisah, Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah, mengungkapkan bahwa saat ini rasio Desa Berlistrik di wilayah Singkawang, Bengkayang, dan Sambas (Singbebas) sudah mencapai 91,61% dan pihaknya berkomitmen untuk dapat segera mencapai target 100% Desa Berlistrik ditiga kawasan tersebut.
 
Petugas PLN (ANTARA/HO-PLN)


"Kami berharap, kehadiran listrik di Dusun Tuba Pasak dapat memudahkan seluruh aktivitas masyarakat yang selama ini tergantung dengan mesin genset, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi warga," ungkap Meidiansyah.

Sementara itu, Kepala Desa Teriak, Kabupaten Bengkayang, Marsinus Ahin, atas nama warga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah dan PLN dengan masuknya listrik ke Dusun Tuba Pasak sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi, serta membantu memudahkan anak-anak untuk belajar di rumah.

“Dengan adanya listrik PLN, warga terbantu karena tidak lagi menggunakan genset yang boros dan hanya dapat dioperasikan selama 6 jam per hari. Sekarang warga dapat menikmati listrik 24 jam,” imbuhnya.

Senada, Gregorius (35), warga Dusun Tuba Pasak juga mengaku bersyukur dengan adanya listrik PLN.
Sebelumnya, ia harus mengeluarkan biaya sekitar 1 juta rupiah per bulan untuk membeli BBM agar dapat mengoperasikan genset selama 6 jam setiap harinya.

“Sekarang biaya listrik lebih murah dan mudah-mudahan ekonomi dapat membaik, biaya yang sebelumnya untuk membeli minyak bisa dialihkan untuk kebutuhan lainnya,” tutur Gregorius penuh haru.

Pewarta: Rilis

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021