Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ketapang, Kalbar bersama eksekutif membahas hasil kajian industri unggulan yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Untan Pontianak Tahun 2020.

"Hasil kajian itu dibahas dalam Rapat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Ketapang Tahun 2021-2024," ujar Anggota DPRD Ketapang, Suyanto saat dihubungi di Ketapang, Selasa.

Ia menjelaskan berdasarkan hasil kajian Bappeda Ketapang yang dipaparkan Tim Ahli dari Untan Pontianak bahwa ada lima peluang pengembangan industri unggulan Kabupaten Ketapang.

"Lima industri itu dalam tiga kategori yakni industri unggulan sub sektor, industri eksisting dan peluang pengembangan industri," kata dia.

Ia mengatakan industri unggulan sub sektor pertama yakni Industri pengolahan hasil laut dan perikanan. Industri eksistingnya meliputi kerupuk ikan, amplang, pembekuan ikan, penggaraman ikan, ikan kering tipls, udang ebl, Ikan teri, terasi, ale-ale dan bakso Ikan.

"Peluang pengembangan industrinya yakni stick ikan, stick udang, stik ubur-ubur, nugget Ikan, sosis Ikan, halikang dan otak-otak," katanya.

Industri Unggulan Sub Sektor kedua yakni industri pengolahan hasil hutan. Industri eksistingnya meliputi pengolahan rotan, wadah dari kayu, furniture dari rotan dan bambu.

"Peluang pengembangan industrinya Panel kayu, tikar darf rotan, lebah madu, ulat sutera dan gaharu," katanya.

Industri unggulan sub sektor ketiga yakni
industri pengolahan hasil tanaman pangan. Industri eksistingnya meliputi Tempe, tahu dan beras.

"Peluang pengembangan industrinya tepung beras dan pakan ternak," katanya.

Industri unggulan sub sektor keempat yakni industri pengolahan hasil perkebunan. Industri eksistingnya meliputi Kopra, minyak kelapa dan gula aren.

"Peluang pengembangan industrinya VCO, santan kemasan, industri sabut kelapa berkaret, pupuk organik limbah CPO/sawit dan kulang kaling," katanta.

Industri Unggulan Sub Sektor kelima yakni industri kerajinan. Industri eksistingnya meliputi anyaman dari rotan dan bambu, permata, perhiasan logam dan kain tenun batik.

"Peluang pengembangan industrinya hiasan dinding, tas dan kotak tissu," jelas dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021