Kepala Kantor Seksi Logistik Bulog Putussibau Sabarani mengatakan saat ini stok beras cadangan pemerintah untuk kondisi darurat di Kabupaten Kapuas Hulu kosong, setelah salah satu kebutuhan pokok tersebut digunakan untuk bantuan korban banjir.

“Untuk tahun ini beras cadangan pemerintah di gudang Bulog Putussibau sudah habis, tetapi Pemkab Kapuas Hulu masih bisa mengajukannya,” kata Sabarani ditemui, di Putussibau Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Jumat.

Disampaikan Sabarani, beras cadang pemerintah untuk Kapuas Hulu ada 100 ton dalam setahun, beras khusus itu digunakan untuk keadaan darurat seperti bantuan untuk korban bencana alam mau pun bencana non alam.

Penyaluran beras itu pun, kata Sabarani tergantung dari usulan atau permohonan Pemkab Kapuas Hulu melalui Dinas Sosial atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kapuas Hulu.

Ia menjelaskan, beras cadangan pemerintah untuk Kapuas Hulu memang biasanya selalu habis disalurkan terutama untuk bantuan korban banjir dan korban kebakaran.

“Memang biasanya beras cadangan itu selalu habis setiap tahun, tetapi untuk tahun ini beras itu habis pada Oktober, jadi saya menyarankan agar Pemkab Kapuas Hulu kembali mengajukan, untuk antisipasi terjadinya bencana antara Oktober hingga Desember 2021 mendatang,” ucap Sabarani.

Menurut dia, jika ada pengajuan dari Pemkab Kapuas Hulu, Bulog Putussibau akan meneruskannya ke tingkat provinsi, baru kemudian akan dilanjutkan ke pusat.

“Kosongnya stok beras cadangan pemerintah di gudang Bulog Putussibau sudah kami sampaikan ke dinas social dan BPBD Kapuas Hulu, jika ingin mengajukan kembali silahkan melengkapi syarat dan ketentuan yang berlaku,” pesan Sabarani.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021