Manado (Antara Kalbar) - Perum Bulog Divre Sulawesi Utara (Sulut)
melakukan operasi pasar (OP) beras menjelang bulan suci Ramadhan di 15
kabupaten dan kota di daerah tersebut.
"OP beras memang
sudah sejak awal tahun kami lakukan, namun jelang Ramadhan kali ini akan
terus ditingkatkan guna menjaga agar harga beras ditingkat pedagang
tetap stabil," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut Sabarrudin Amrulla di
Manado, Senin.
Sabarrudin mengatakan saat ini pihaknya
fokus melakukan OP beras di pulau-pulau terdepan yakni di Kabupaten
Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud dan Sitaro dengan harga
Rp8.200 per kilogram (kg).
"Harga OP beras masih jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran sebesar Rp10 ribu per kg," jelasnya.
Selain di wilayah kepulauan juga di kabupaten kota lainnya karena
yang merayakan Ramadhan tersebar di 15 kabupaten di Sulut.
Dia menjelaskan jika harga beras di tingkat pedagang tetap stabil maka tidak akan memberi dampak pada komoditas lainnya.
Apalagi, lanjutnya, saat ini masih musim tanam dan harus menunggu beberapa bulan ke depan sampai panen padi lagi.
"Di antara waktu ini, kami akan terus melakukan OP agar harga beras tidak naik cukup signifikan," jelasnya.
Tahun ini, masih kata Sabaruddin, Bulog menyediakan beras untuk OP
sebanyak 1.000 ton guna dijual ke masyarakat baik di pasar tradisional
maupun di lokasi padat penduduk.
Sesuai dengan ketentuan
Menteri Perdagangan, beras OP diambil di Gudang Bulog dengan harga
Rp7.600 per kilogram (kg) dan begitu sampai di titik distribusi ada
tambahan biaya Rp800 per kg.
"Penjualan OP beras tidak boleh
di atas harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp7.600 per kg ditambah
biaya Rp800 jadi maksimal Rp8.400 per kg," katanya.
Yuni (50) Warga Kabupaten Kepulauan Sitaro mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan OP beras yang dilakukan oleh Bulog.
"Dengan adanya OP beras ini, biaya keperluan rumah tangga bisa
dikurangi karena harga beras OP jauh lebih murah dibandingkan di tingkat
pedagang.
Bulog Lakukan OP Beras Jelang Ramadhan
Senin, 9 Mei 2016 9:19 WIB