Tim Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri melakukan penelitian sekaligus pengumpulan data strategi pencegahan radikalisme di tiga wilayah Polres, yakni Polres Singkawang, Polres Bengkayang, dan Polres Sambas (Singbebas).
"Penelitian dan pengumpulan data yang kita lakukan sengaja kita melibatkan unsur dari berbagai kalangan masyarakat maupun ormas. Pada kesempatan ini, kami dari tim STIK Lemdiklat Polri menyasar di tiga Polres di kawasan, Singkawang, Bengkayang dan Sambas atau Singbebas," ujar juru bicara Tim Lemdiklat STIK Polri, Dr. Sutrisno saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa pengumpulan data penelitian Polri di wilayah Singbebas tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur tokoh masyarakat. Hal ini, kata dia, dilakukan sebagai upaya pencegahan sejak dini terhadap ancaman masuknya paham radikal di wilayah kerja Polres di Kalbar, termasuk Polres Bengkayang.
Menurutnya, tokoh masyarakat dan ormas dalam penelitian kali ini adalah sebagai ujung tombak untuk memahami kondisi dan situasi yang kini tengah terjadi. Mengingat, unsur masyarakat maupun ormas merupakan lini terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat umum, khususnya di tiga wilayah tersebut.
"Adapun penelitian dan pengumpulan data yang kami langsungkan kali ini menyasar di tiga Polda se-Indonesia. Wilayah Polda Kalbar merupakan daerah yang menjadi target penelitian terakhir menyangkut pencegahan potensi radikalisme ini," terangnya.
Sementara dari hasil penelitian yang telah dilakukan di wilayah Polres Singbebas, Sutrisno mengatakan ketiga Polres di wilayah Polda Kalbar menunjukkan hasil yang baik. Dia juga turut mengapresiasi kinerja ketiga Polres tersebut.
"Hasilnya juga memuaskan. Dimana kami simpulkan wilayah kerja Polres Kota Singkawang dianggap menjadi wilayah kerja dengan hasil kota toleran terbaik. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi wilayah kabupaten kota yang lain. Kami juga berharap ke depannya agar masyarakat juga aktif dalam mendukung dan bekerja sama membantu pihak berwajib (Polri) terkait program pencegahan paham radikalisme ini," harap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Penelitian dan pengumpulan data yang kita lakukan sengaja kita melibatkan unsur dari berbagai kalangan masyarakat maupun ormas. Pada kesempatan ini, kami dari tim STIK Lemdiklat Polri menyasar di tiga Polres di kawasan, Singkawang, Bengkayang dan Sambas atau Singbebas," ujar juru bicara Tim Lemdiklat STIK Polri, Dr. Sutrisno saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa pengumpulan data penelitian Polri di wilayah Singbebas tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur tokoh masyarakat. Hal ini, kata dia, dilakukan sebagai upaya pencegahan sejak dini terhadap ancaman masuknya paham radikal di wilayah kerja Polres di Kalbar, termasuk Polres Bengkayang.
Menurutnya, tokoh masyarakat dan ormas dalam penelitian kali ini adalah sebagai ujung tombak untuk memahami kondisi dan situasi yang kini tengah terjadi. Mengingat, unsur masyarakat maupun ormas merupakan lini terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat umum, khususnya di tiga wilayah tersebut.
"Adapun penelitian dan pengumpulan data yang kami langsungkan kali ini menyasar di tiga Polda se-Indonesia. Wilayah Polda Kalbar merupakan daerah yang menjadi target penelitian terakhir menyangkut pencegahan potensi radikalisme ini," terangnya.
Sementara dari hasil penelitian yang telah dilakukan di wilayah Polres Singbebas, Sutrisno mengatakan ketiga Polres di wilayah Polda Kalbar menunjukkan hasil yang baik. Dia juga turut mengapresiasi kinerja ketiga Polres tersebut.
"Hasilnya juga memuaskan. Dimana kami simpulkan wilayah kerja Polres Kota Singkawang dianggap menjadi wilayah kerja dengan hasil kota toleran terbaik. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi wilayah kabupaten kota yang lain. Kami juga berharap ke depannya agar masyarakat juga aktif dalam mendukung dan bekerja sama membantu pihak berwajib (Polri) terkait program pencegahan paham radikalisme ini," harap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021