Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Barat, Andreas Acui Simanjaya mengimbau kepada seluruh pelaku usaha yang ada di Kalbar untuk gencar menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dalam menjalankan usaha, agar kegiatan usaha di provinsi itu bisa terus tumbuh di tengah pandemi.
"Kepada pelaku usaha, saya imbau agar terus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Itu yang membuat dunia usaha optimis tidak akan melandai, di tengah pandemi," kata Acui di Pontianak, Rabu.
Dia mengatakan, dalam dua tahun berjalannya pandemi ini, terjadi penyesuaian dunia usaha. Orang-orang mulai mengubah sistem penjualan agar tetap tumbuh di masa pandemi.
"Kecuali yang bergantung dengan kehidupan massal masih kendala. Jika berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sudah jalan lancar, bahkan sebagian proyek juga sudah mulai jalan,” tuturnya.
Ia optimis kondisi itiu akan membuat dunia usaha akan tumbuh kembali. Namun didukung dengan beberapa faktor. Seperti capaian vaksinasi yang harus terus ditingkatkan.
Menurutnya saat ini hampir sebagian besar penduduk sudah di vaksin. Jika kemudian ada temuan kasus, namun itu masuk pada kategori orang tak bergejala. Pencapaian vaksinasi untuk mendorong kekebalan menyeluruh di masyarakat.
Acui mengatakan dua tahun pandemi berjalan masyarakat semakin beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada. Masyarakat mampu beradaptasi sehingga bisa menekan tingkat kekhawatiran masyarakat akan Covid-19, tak seperti di awal-awal temuan kasus.
"Sudah ada penyesuaian selama pandemi dan termasuk perubahan aktivitas masyarakat, sehingga tidak terlalu khawatir," tuturnya.
Faktor selanjutnya adalah kebijakan pemerintah. Acui berharap pemerintah tidak membuat kebijakan yang justru membuat dunia usaha terpojok. Kebijakan yang dikeluarkan harus mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Artinya dunia usaha akan bertahan selama pemerintah tidak membuat kebijakan yang memberatkan . Jika kebijakan tidak masuk akal maka akan mati dunia usaha dan dunia usaha akan aman jika pemerintah percaya dengan vaksin kekebalan menyeluruh dan protokol kesehatan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kepada pelaku usaha, saya imbau agar terus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Itu yang membuat dunia usaha optimis tidak akan melandai, di tengah pandemi," kata Acui di Pontianak, Rabu.
Dia mengatakan, dalam dua tahun berjalannya pandemi ini, terjadi penyesuaian dunia usaha. Orang-orang mulai mengubah sistem penjualan agar tetap tumbuh di masa pandemi.
"Kecuali yang bergantung dengan kehidupan massal masih kendala. Jika berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sudah jalan lancar, bahkan sebagian proyek juga sudah mulai jalan,” tuturnya.
Ia optimis kondisi itiu akan membuat dunia usaha akan tumbuh kembali. Namun didukung dengan beberapa faktor. Seperti capaian vaksinasi yang harus terus ditingkatkan.
Menurutnya saat ini hampir sebagian besar penduduk sudah di vaksin. Jika kemudian ada temuan kasus, namun itu masuk pada kategori orang tak bergejala. Pencapaian vaksinasi untuk mendorong kekebalan menyeluruh di masyarakat.
Acui mengatakan dua tahun pandemi berjalan masyarakat semakin beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada. Masyarakat mampu beradaptasi sehingga bisa menekan tingkat kekhawatiran masyarakat akan Covid-19, tak seperti di awal-awal temuan kasus.
"Sudah ada penyesuaian selama pandemi dan termasuk perubahan aktivitas masyarakat, sehingga tidak terlalu khawatir," tuturnya.
Faktor selanjutnya adalah kebijakan pemerintah. Acui berharap pemerintah tidak membuat kebijakan yang justru membuat dunia usaha terpojok. Kebijakan yang dikeluarkan harus mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Artinya dunia usaha akan bertahan selama pemerintah tidak membuat kebijakan yang memberatkan . Jika kebijakan tidak masuk akal maka akan mati dunia usaha dan dunia usaha akan aman jika pemerintah percaya dengan vaksin kekebalan menyeluruh dan protokol kesehatan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021