Menteri Sosial Tri Rismaharini mengimbau Pemerintah Daerah melakukan upaya mitigasi bencana dan mengecek daerah masing-masing untuk mengantisipasi dampak fenomena La Nina yang diperkirakan bersamaan dengan periode musim hujan di Tanah Air.
"Sebetulnya mitigasi pertama yang harus dilakukan adalah seluruh daerah mengecek kondisi yang rawan itu, semua 'ngecek', setelah itu disiapkan supaya tidak ada korban," ujar Risma saat ditemui di Posko Siaga Tagana Balai Kesenian Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11) malam.
Risma mengatakan pihaknya akan terus bersiaga, terutama di daerah rawan bencana. Terlebih kini belum memasuki puncak musim hujan, menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Terutama yang rentan dampaknya hutan gundul, luapan sungai. Jadi, kita juga enggak tahu, mungkin rob dari laut," ujar dia.
Risma mengatakan setelah pulang dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, ia mendapat kabar bahwa permukaan air yang menggenangi rumah warga naik kembali.
Padahal, menurutnya, wilayah tersebut sudah dikatakan aman saat dia tinggalkan.
Oleh karena itu, Risma meminta para camat untuk memetakan mana saja daerah yang dikhawatirkan akan terputus aksesnya.
"Saya sudah petakan, meminta camat untuk memetakan mana daerah yg dikhawatirkan akan terputus. Maka, daerah yang khawatirnya terputus, kita siapkan buffer stock (lumbung sosial) dan yang lainnya," ujar dia.
Baca juga: Antisipasi putusnya rantai informasi peringatan dini hadapi La Nina
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Sebetulnya mitigasi pertama yang harus dilakukan adalah seluruh daerah mengecek kondisi yang rawan itu, semua 'ngecek', setelah itu disiapkan supaya tidak ada korban," ujar Risma saat ditemui di Posko Siaga Tagana Balai Kesenian Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11) malam.
Risma mengatakan pihaknya akan terus bersiaga, terutama di daerah rawan bencana. Terlebih kini belum memasuki puncak musim hujan, menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Terutama yang rentan dampaknya hutan gundul, luapan sungai. Jadi, kita juga enggak tahu, mungkin rob dari laut," ujar dia.
Risma mengatakan setelah pulang dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, ia mendapat kabar bahwa permukaan air yang menggenangi rumah warga naik kembali.
Padahal, menurutnya, wilayah tersebut sudah dikatakan aman saat dia tinggalkan.
Oleh karena itu, Risma meminta para camat untuk memetakan mana saja daerah yang dikhawatirkan akan terputus aksesnya.
"Saya sudah petakan, meminta camat untuk memetakan mana daerah yg dikhawatirkan akan terputus. Maka, daerah yang khawatirnya terputus, kita siapkan buffer stock (lumbung sosial) dan yang lainnya," ujar dia.
Baca juga: Antisipasi putusnya rantai informasi peringatan dini hadapi La Nina
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021