Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Sekadau, khususnya Belitang Hilir membuat bantuan kemanusiaan terus mengalir. Bantuan bisa langsung disalurkan ke posko tanggap banjir di aula kantor Camat Belitang Hilir.
"Bencana banjir tempat kita ini ( Belitang Hilir, Red ), cukup parah. Debit air terus meninggi, masyarakat diminta waspada dan tetap jaga kesehatan. Bantuan kemanusiaan sudah ada yang mengalir, baik dari pemerintah, maupun partai politik," ungkap Camat Belitang Hilir, Sekeresno Benyamin ketika dijumpai di posko tanggap banjir, Senin (8/11).
Mantan Sekcam Belitang Hulu itu mengatakan, disini Kecamatan Belitang Hilir yang terdampak ada 5 desa, Sungai Ayak Satu dan Sungai Ayak Dua, Entabuk, Tapang Pulau, dan Empajak. Bantuan berupa sembako sudah mengalir dan pengajuan bantuan pun masih terus kita minta ke Pemda Sekadau.
"Posko bencana banjir juga sudah disiapkan sejak sepekan yang lalu di aula kantor camat. Bantuan secara pribadi ataupun perusahaan dan partai politik jika ingin ke sini bisa langsung ke posko kita. Kalau bisa yang memberikan bantuan, sekiranya elok supaya mengabari pihak kecamatan untuk data," paparnya.
Dia melanjutkan, Ada 1.565 kepala keluarga atau 4.906 jiwa yang terdampak, dan data terus kita perbaharui mengingat kondisi debit air yang masih meningkat sembari menunggu data dari desa. Ada juga yang sudah mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat.
"Desa sungai ayak satu ada 151 kepala keluarga atau 471 jiwa. Mereka selain mendirikan tenda, ada yang mengungsi ke kantor ASDP, SDN 18 Sungai Asam dan SDN 1 Sungai Ayak Satu. Desa Sungai Ayak Dua ada 11 kepala keluarga yang mengungsi atau 42 jiwa. Tempat mengungsi seperti di Vihara Bakti Sosial di Sunyat, SD Negeri 03 di Pagar Besi, di Dusun Enteras warga ada yang membuat tenda darurat, dan SMA Negeri 1 Belitang Hilir mengungsi. Sementara itu dari desa lain masih menunggu laporan, nanti kita paparkan kembali data yang mengungsi," tutupnya.
Baca juga: Bayi usia satu bulan ikut ngungsi akibat banjir
Baca juga: Banjir di Sekadau bertahan, warga antusias main air
Baca juga: BNPB: Satu tewas akibat banjir di Sekadau Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Bencana banjir tempat kita ini ( Belitang Hilir, Red ), cukup parah. Debit air terus meninggi, masyarakat diminta waspada dan tetap jaga kesehatan. Bantuan kemanusiaan sudah ada yang mengalir, baik dari pemerintah, maupun partai politik," ungkap Camat Belitang Hilir, Sekeresno Benyamin ketika dijumpai di posko tanggap banjir, Senin (8/11).
Mantan Sekcam Belitang Hulu itu mengatakan, disini Kecamatan Belitang Hilir yang terdampak ada 5 desa, Sungai Ayak Satu dan Sungai Ayak Dua, Entabuk, Tapang Pulau, dan Empajak. Bantuan berupa sembako sudah mengalir dan pengajuan bantuan pun masih terus kita minta ke Pemda Sekadau.
"Posko bencana banjir juga sudah disiapkan sejak sepekan yang lalu di aula kantor camat. Bantuan secara pribadi ataupun perusahaan dan partai politik jika ingin ke sini bisa langsung ke posko kita. Kalau bisa yang memberikan bantuan, sekiranya elok supaya mengabari pihak kecamatan untuk data," paparnya.
Dia melanjutkan, Ada 1.565 kepala keluarga atau 4.906 jiwa yang terdampak, dan data terus kita perbaharui mengingat kondisi debit air yang masih meningkat sembari menunggu data dari desa. Ada juga yang sudah mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat.
"Desa sungai ayak satu ada 151 kepala keluarga atau 471 jiwa. Mereka selain mendirikan tenda, ada yang mengungsi ke kantor ASDP, SDN 18 Sungai Asam dan SDN 1 Sungai Ayak Satu. Desa Sungai Ayak Dua ada 11 kepala keluarga yang mengungsi atau 42 jiwa. Tempat mengungsi seperti di Vihara Bakti Sosial di Sunyat, SD Negeri 03 di Pagar Besi, di Dusun Enteras warga ada yang membuat tenda darurat, dan SMA Negeri 1 Belitang Hilir mengungsi. Sementara itu dari desa lain masih menunggu laporan, nanti kita paparkan kembali data yang mengungsi," tutupnya.
Baca juga: Bayi usia satu bulan ikut ngungsi akibat banjir
Baca juga: Banjir di Sekadau bertahan, warga antusias main air
Baca juga: BNPB: Satu tewas akibat banjir di Sekadau Kalbar
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021