Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa anggaran penanganan banjir di DKI Jakarta setiap tahun termasuk yang paling besar dibanding bidang lainnya.
"Detailnya setiap tahun tidak pernah kurang dari Rp2 triliun yang kami anggarkan untuk penanganan banjir. Ini termasuk yang paling besar dibanding bidang-bidang lainnya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin.
Penganggaran sebanyak itu, kata Riza, merupakan bentuk keseriusan, konsistensi dan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk pengendalian banjir.
Dana sebesar itu, kata Riza, untuk melaksanakan berbagai program seperti pengerukan lumpur di sungai, waduk, situ, embung, pembersihan selokan, got, gorong-gorong; pembuatan olakan, pembuatan tanggul, pembuatan waduk, pengadaaan pompa, pengadaan "early warning system" (EWS) hingga pembangunan sumur resapan.
Untuk sumur resapan, Riza menyebut sudah ada 67 persen lebih dari 26 ribu yang selesai, atau sekitar 18.111 yang sudah selesai.
"Jadi semua program memang kita buat seperti pembuatan tanggul, normalisasi kali, naturalisasi kali, sungai juga sudah semua," ujar dia.
Meski demikian, Riza menyebut semua program yang diusahakan tersebut memang berproses dan memerlukan waktu untuk dirasakan efeknya, tidak bisa satu tahun bahkan lima tahun.
Namun dia menyebut saat ini di daerah-daerah di seluruh Indonesia, banyak sekali daerah yang tergenang bahkan banjir hingga berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu, namun tidak demikian dengan Jakarta.
"Kami bersyukur di Jakarta, kita tidak ada genangan atau banjir sampai berhari-hari. Tentu semua ini harus kita sikapi dengan baik dan bijak," katanya.
"Semua masyarakat kita minta untuk membantu kita semua dengan cara tidak membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan lingkungan dan menyiapkan peralatan seperti tangga, senter, dan alat-alat lainnya yang dibutuhkan," kata Riza.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Detailnya setiap tahun tidak pernah kurang dari Rp2 triliun yang kami anggarkan untuk penanganan banjir. Ini termasuk yang paling besar dibanding bidang-bidang lainnya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin.
Penganggaran sebanyak itu, kata Riza, merupakan bentuk keseriusan, konsistensi dan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk pengendalian banjir.
Dana sebesar itu, kata Riza, untuk melaksanakan berbagai program seperti pengerukan lumpur di sungai, waduk, situ, embung, pembersihan selokan, got, gorong-gorong; pembuatan olakan, pembuatan tanggul, pembuatan waduk, pengadaaan pompa, pengadaan "early warning system" (EWS) hingga pembangunan sumur resapan.
Untuk sumur resapan, Riza menyebut sudah ada 67 persen lebih dari 26 ribu yang selesai, atau sekitar 18.111 yang sudah selesai.
"Jadi semua program memang kita buat seperti pembuatan tanggul, normalisasi kali, naturalisasi kali, sungai juga sudah semua," ujar dia.
Meski demikian, Riza menyebut semua program yang diusahakan tersebut memang berproses dan memerlukan waktu untuk dirasakan efeknya, tidak bisa satu tahun bahkan lima tahun.
Namun dia menyebut saat ini di daerah-daerah di seluruh Indonesia, banyak sekali daerah yang tergenang bahkan banjir hingga berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu, namun tidak demikian dengan Jakarta.
"Kami bersyukur di Jakarta, kita tidak ada genangan atau banjir sampai berhari-hari. Tentu semua ini harus kita sikapi dengan baik dan bijak," katanya.
"Semua masyarakat kita minta untuk membantu kita semua dengan cara tidak membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan lingkungan dan menyiapkan peralatan seperti tangga, senter, dan alat-alat lainnya yang dibutuhkan," kata Riza.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021