Warga korban banjir di RT 05/RW 02 Kelurahan Ulak Jaya Kota Sintang, Kalimantan Barat, membuat dapur umum secara swadaya dan menggelar doa tolak bala di lokasi pengungsian.

"Beginilah kondisi kami mengadakan dapur umum secara swadaya, kami mendapatkan bantuan dari donatur dan pemerintah daerah, yang kami butuhkan sekarang ini obat-obatan, karena banjir berangsur surut," kata Ketua RT 05 Wahyu Hidayat kepada ANTARA di Sintang Kalbar, Minggu.

Disampaikan Wahyu, obat-obatan dibutuhkan mengingat debit air semakin menurun, persiapan untuk anak-anak dikhawatirkan air tidak bersih.

Untuk sementara masyarakat belum 100 persen pindah ke rumah, paling 50 persen masih ada juga yang membersihkan rumah.

Menurut dia, selain obat-obatan, yang dibutuhkan juga sekarang ini yaitu air bersih dan elpiji.

Untuk pasokan air bersih ada juga dari PDAM dan terkadang ambil dari air sungai Kapuas. Sedangkan, untuk gas elpiji belum ada, dari Pertamina nantinya dua minggu sekali di tempatkan di jembatan dengan harga Rp16.500/tabung elpiji 3 kg.

"Listrik sudah dua hari ini menyala, sebelumnya kami pakai genset secara swadaya," ucap Wahyu.

Dijelaskan Wahyu, warga terdampak banjir di RT 05 sekitar 50 persen dari 71 kepala keluarga dan menghadapi banjir warga setempat secara bergotong royong penuh rasa kekeluargaan.

"Warga yang tidak terdampak banjir turut serta gotong royong, rasa kekeluargaan kami masih terjaga," jelasnya.

Pewarta: Teofilusianto Timotius/Jessica Helena Wuysang

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021