Ketiga oknum TNI dan Polri yang baku pukul di Kota Ambon, Provinsi Maluku, sudah berdamai, namun tetap menjalani pemeriksaan di kesatuan masing-masing terkait insiden tersebut.
"Di antara mereka sudah saling memaafkan, ketiga oknum polisi dan tentara itu. Namun, terkait ada pelanggaran, masing-masing (Polri dan TNI, red) lakukan pemeriksaan terhadap anggota dan yang bersalah akan ditindak," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat kepada ANTARA di Ambon, Rabu malam.
Video amatir berisi insiden baku pukul dua oknum anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) dengan seorang oknum tentara berseragam loreng tersebar luas (viral). Roem Ohoirat membenarkan kejadian tersebut berlokasi di Kota Ambon, tepatnya di dekat Pos Mutiara Mardika.
Menurut dia, insiden itu terjadi karena ada warga yang tidak terima ketika ditilang oleh Polantas dan melapor ke saudaranya yang anggota TNI.
"Jadi betul jam 6 sore di depan Pos Mutiara Mardika ada anggota kita sementara melakukan pengaturan arus lalu lintas ada warga yang akan ditilang, tidak terima. Lalu melaporkan ke saudaranya yang oknum anggota TNI, datang dan terjadi perselisihan," ujarnya.
Ia mengatakan untuk menyelesaikan masalah tersebut dari TNI dan Polri melakukan mediasi di kantor POM Kodam XVI Pattimura. Tiga oknum polisi dan tentara yang berselisih akhirnya berdamai.
Foto ketiganya yang sedang melakukan salam komando sebagai isyarat sudah berdamai kini juga sudah beredar di media sosial.
"Tadi waktu proses damai ada saya, Kabid Propam Polda Maluku, Kapendam, dan Kapolresta Ambon. Semua sudah diselesaikan," tutur Roem Ohoirat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Di antara mereka sudah saling memaafkan, ketiga oknum polisi dan tentara itu. Namun, terkait ada pelanggaran, masing-masing (Polri dan TNI, red) lakukan pemeriksaan terhadap anggota dan yang bersalah akan ditindak," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat kepada ANTARA di Ambon, Rabu malam.
Video amatir berisi insiden baku pukul dua oknum anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) dengan seorang oknum tentara berseragam loreng tersebar luas (viral). Roem Ohoirat membenarkan kejadian tersebut berlokasi di Kota Ambon, tepatnya di dekat Pos Mutiara Mardika.
Menurut dia, insiden itu terjadi karena ada warga yang tidak terima ketika ditilang oleh Polantas dan melapor ke saudaranya yang anggota TNI.
"Jadi betul jam 6 sore di depan Pos Mutiara Mardika ada anggota kita sementara melakukan pengaturan arus lalu lintas ada warga yang akan ditilang, tidak terima. Lalu melaporkan ke saudaranya yang oknum anggota TNI, datang dan terjadi perselisihan," ujarnya.
Ia mengatakan untuk menyelesaikan masalah tersebut dari TNI dan Polri melakukan mediasi di kantor POM Kodam XVI Pattimura. Tiga oknum polisi dan tentara yang berselisih akhirnya berdamai.
Foto ketiganya yang sedang melakukan salam komando sebagai isyarat sudah berdamai kini juga sudah beredar di media sosial.
"Tadi waktu proses damai ada saya, Kabid Propam Polda Maluku, Kapendam, dan Kapolresta Ambon. Semua sudah diselesaikan," tutur Roem Ohoirat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021