Pontianak (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) merespon cepat unggahan video 11 detik di sosial media pada 12 Oktober 2023 pukul 11.59 WIB terkait orang utang yang terlihat sedang bergelantungan dan mendekati serta seakan melawan ekskavator yang merobohkan pohon habitatnya.
"Kami sudah melakukan penelusuran jejak digital. Saya pastikan rekaman tersebut adalah video lama yang diunggah kembali kembali oleh netizen," ujar Kepala BKSDA Kalbar RM Wiwied Widodo di Pontianak, Sabtu.
Menurut Wiwied, penelusuran yang dilakukan oleh Tim BKSDA Kalbar berhasil menghimpun sejumlah catatan, antara lain mention (penyebutan) bahwa orang utan dimaksud adalah orang utan Sumatera.
"Ada dua unggahan terkait orang utan yang menjadi perhatian warga net tersebut. Namun hasil penelusuran menemukan ada unggahan yang berulang di tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Berdasarkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui siaran pers pada 11 Juni 2018, kata dia, menyebutkan saat itu kegiatan penyelamatan dilakukan terhadap tujuh orang utan di kawasan perkebunan kelapa sawit PT Arthu Energi Resources, Desa Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalbar, akibat adanya kebakaran di kawasan konsesi tersebut.
"Rekaman ini sebenarnya berasal dari Kalbar, saat IAR Unit Perlindungan Orang utan melakukan sejumlah aksi penyelamatan dan operasi pemindahan orang utan dari kawasan deforestasi ke lokasi yang lebih aman," katanya.
Ia mengatakan kementerian/lembaga terkait yang berwenang atas pengelolaan satwa liar telah menyatakan status berita orang utan tersebut pada tanggal 11 Juni 2018 melalui siaran pers pada situs resmi KLHK, sehingga substansi tanggapan atas berita viral kejadian orang utan telah terverifikasi oleh KLHK, dan apabila terdapat pengulangan kembali postingan berita dimaksud dianggap tidak relevan.
"BKSDA Kalbar akan terus melanjutkan upaya perlindungan populasi dan habitat orang utan, baik di dalam kawasan konservasi maupun di luar kawasan konservasi. Lebih intensif melibatkan berbagai pihak serta seluruh sektor swasta yang ada di Kalbar," katanya.
BKSDA respon cepat video orang utan lawan ekskavator
Sabtu, 14 Oktober 2023 16:29 WIB