Eksekutif General Manager Bandara Supadio Kubu Raya, Kalimantan Barat, Akbar Putra Mardhika mengatakan sejak diberlakukannya syarat masuk ke Kalbar bisa dengan hasil tes antigen negatif, terjadi peningkatan jumlah penumpang yang cukup tinggi di Bandara Supadio. Bahkan pada Desember 2021, diperkirakan jumlah penumpang naik 10 persen dibanding November.
"Berdasarkan data penerbangan dalam 6 bulan terakhir hingga saat ini sejak diperbolehkan menggunakan antigen dengan hasil negatif, terjadi peningkatan penumpang yang cukup besar," kata Akbar di Sungai Raya, Selasa.
Akbar Putra mengatakan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan pihaknya, terkait jumlah penumpang yang lakukan, setiap bulannya mengalami peningkatan.
Dia memaparkan, dari data jumlah penumpang pada bulan Juni sebelum diberlakukannya PPKM, penumpang di Bandara Supadio mencapai 104 ribu.
"Namun pada bulan Juli saat peningkatan kasus COVID-19 dan diberlakukan PPKM, jumlah penumpang turun menjadi 40 ribu lebih," tuturnya.
Namun, lanjutnya, seiring dengan adanya perubahan regulasi yang dilakukan pemerintah, seperti turunnya harga PCR dan diberlakukannya antigen sebagai persyaratan perjalanan, dari bulan Juli ke Agustus mulai terjadi peningkatan meski tidak signifikan sebesar 58 ribu penumpang.
"Kemudian bulan Oktober kembali meningkat mencapai 117 ribu penumpang," katanya.
Pada bulan November, lanjutnya, dengan diberlakukannya kembali persyaratan menggunakan antigen jumlah penumpang kembali meningkat menjadi 137 ribu orang.
"Dan pada bulan Desember ini, sesuai dengan surat edaran satgas COVID-19 Kalbar dan diterbitkan intruksi gubernur yang memperbolehkan persyaratan antigen untuk masuk ke Kalbar selama periode Natal dan Tahun Baru, kita prediksikan peningkatan penumpang sebesar 10 persen, dibandingkan bulan November," kata Akbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Berdasarkan data penerbangan dalam 6 bulan terakhir hingga saat ini sejak diperbolehkan menggunakan antigen dengan hasil negatif, terjadi peningkatan penumpang yang cukup besar," kata Akbar di Sungai Raya, Selasa.
Akbar Putra mengatakan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan pihaknya, terkait jumlah penumpang yang lakukan, setiap bulannya mengalami peningkatan.
Dia memaparkan, dari data jumlah penumpang pada bulan Juni sebelum diberlakukannya PPKM, penumpang di Bandara Supadio mencapai 104 ribu.
"Namun pada bulan Juli saat peningkatan kasus COVID-19 dan diberlakukan PPKM, jumlah penumpang turun menjadi 40 ribu lebih," tuturnya.
Namun, lanjutnya, seiring dengan adanya perubahan regulasi yang dilakukan pemerintah, seperti turunnya harga PCR dan diberlakukannya antigen sebagai persyaratan perjalanan, dari bulan Juli ke Agustus mulai terjadi peningkatan meski tidak signifikan sebesar 58 ribu penumpang.
"Kemudian bulan Oktober kembali meningkat mencapai 117 ribu penumpang," katanya.
Pada bulan November, lanjutnya, dengan diberlakukannya kembali persyaratan menggunakan antigen jumlah penumpang kembali meningkat menjadi 137 ribu orang.
"Dan pada bulan Desember ini, sesuai dengan surat edaran satgas COVID-19 Kalbar dan diterbitkan intruksi gubernur yang memperbolehkan persyaratan antigen untuk masuk ke Kalbar selama periode Natal dan Tahun Baru, kita prediksikan peningkatan penumpang sebesar 10 persen, dibandingkan bulan November," kata Akbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021