PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sebagai BUMN telekomunikasi siap mendukung 100 persen perhelatan G20 yang akan digelar di Bali.
“Menjadi sebuah kehormatan bagi TelkomGroup diberikan tugas dan tanggung jawab untuk mendukung konektivitas penyelenggaraan event internasional para pimpinan negara G20," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Dukung KTT G20 di Bali, PLN bangun 21 SPKLU untuk mobil listrik
Menurut Ririek, TelkomGroup berkomitmen untuk memastikan bahwa hanya infrastruktur dan layanan yang andal kelas dunia yang dihadirkan di event G20 ini melalui penyediaan konektivitas, platform, dan layanan digital terbaik.
Ririk mengatakan bahwa ini akan menjadi milestone penting bagi TelkomGroup dalam partisipasinya mendukung event kenegaraan nasional dan internasional, seperti Konferensi Asia Afrika, Asian Games, Annual Meeting IMF-World Bank, dan PON.
Baca juga: Telkom catat laba bersih kuartal III 2021 capai Rp18,9 triliun
Indonesia kembali menjadi tuan rumah untuk perhelatan internasional. Kali ini, Indonesia untuk pertama kali menjadi tuan rumah serta secara resmi memegang Presidensi G20 selama satu tahun penuh mulai 1 Desember 2021 hingga Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan dilaksanakan pada November 2022.
Untuk sukses perhelatan tersebut, perlu persiapan matang dengan berbagai rangkaian kegiatan hingga puncak acara di akhir 2022 nanti.
Baca juga: Telkom mereview rencana konsolidasi data center
Penyediaan infrastruktur dan layanan telekomunikasi menjadi satu hal krusial yang perlu dipastikan untuk menyukseskan penyelenggaraan G20.
Telkom, sebagai BUMN Telekomunikasi turut serta memastikan sukses penyelenggaraan rangkaian kegiatan melalui infrastruktur dan layanan telekomunikasi yang andal dengan kelas dunia.
Baca juga: Persiapan KTT G20 di Bali, Erick Thohir jamin suplai listrik
Dalam mendukung kegiatan G20, Telkom telah menyediakan infrastruktur backbone Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) dengan sistem backup yang terintegrasi.
Untuk layanan telekomunikasi, TelkomGroup menyediakan lebih dari 2.000 access point baik di main venue maupun sekitarnya, 7.561 Base Transceiver Station Telkomsel, serta sekitar 64 ribu sambungan akses ODP di berbagai lokasi.
Baca juga: Dukung KTT G20 di Bali, PLN sediakan SPKLU "ultra fast charging"
Layanan ini disiapkan untuk 23 venue G20 di 15 kota seluruh Indonesia, dengan koordinasi dari ujung pengawalan pada site langsung hingga pengawalan terpusat yang melibatkan 70 total posko, serta sistem monitoring infrastruktur dan layanan menggunakan IT Tools yang andal dan terintegrasi.
Sebanyak hampir 2.000 petugas dan teknisi lapangan pasukan teknis dan lapangan siap standby mengamankan kualitas layanan.
“Dengan kerja keras dan kerja cerdas semua pihak yang terlibat, Telkom menyakini dapat mendukung tercapainya sukses penyelenggaraan sekaligus substansi dari kegiatan G20. Ini akan menjadi etalase untuk menunjukkan kehebatan Indonesia di mata dunia serta menggambarkan bahwa dengan digitalisasi Indonesia bisa leapfrog sejajar dengan negara maju dunia lainnya,” kata Ririek.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Menjadi sebuah kehormatan bagi TelkomGroup diberikan tugas dan tanggung jawab untuk mendukung konektivitas penyelenggaraan event internasional para pimpinan negara G20," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Dukung KTT G20 di Bali, PLN bangun 21 SPKLU untuk mobil listrik
Menurut Ririek, TelkomGroup berkomitmen untuk memastikan bahwa hanya infrastruktur dan layanan yang andal kelas dunia yang dihadirkan di event G20 ini melalui penyediaan konektivitas, platform, dan layanan digital terbaik.
Ririk mengatakan bahwa ini akan menjadi milestone penting bagi TelkomGroup dalam partisipasinya mendukung event kenegaraan nasional dan internasional, seperti Konferensi Asia Afrika, Asian Games, Annual Meeting IMF-World Bank, dan PON.
Baca juga: Telkom catat laba bersih kuartal III 2021 capai Rp18,9 triliun
Indonesia kembali menjadi tuan rumah untuk perhelatan internasional. Kali ini, Indonesia untuk pertama kali menjadi tuan rumah serta secara resmi memegang Presidensi G20 selama satu tahun penuh mulai 1 Desember 2021 hingga Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan dilaksanakan pada November 2022.
Untuk sukses perhelatan tersebut, perlu persiapan matang dengan berbagai rangkaian kegiatan hingga puncak acara di akhir 2022 nanti.
Baca juga: Telkom mereview rencana konsolidasi data center
Penyediaan infrastruktur dan layanan telekomunikasi menjadi satu hal krusial yang perlu dipastikan untuk menyukseskan penyelenggaraan G20.
Telkom, sebagai BUMN Telekomunikasi turut serta memastikan sukses penyelenggaraan rangkaian kegiatan melalui infrastruktur dan layanan telekomunikasi yang andal dengan kelas dunia.
Baca juga: Persiapan KTT G20 di Bali, Erick Thohir jamin suplai listrik
Dalam mendukung kegiatan G20, Telkom telah menyediakan infrastruktur backbone Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) dengan sistem backup yang terintegrasi.
Untuk layanan telekomunikasi, TelkomGroup menyediakan lebih dari 2.000 access point baik di main venue maupun sekitarnya, 7.561 Base Transceiver Station Telkomsel, serta sekitar 64 ribu sambungan akses ODP di berbagai lokasi.
Baca juga: Dukung KTT G20 di Bali, PLN sediakan SPKLU "ultra fast charging"
Layanan ini disiapkan untuk 23 venue G20 di 15 kota seluruh Indonesia, dengan koordinasi dari ujung pengawalan pada site langsung hingga pengawalan terpusat yang melibatkan 70 total posko, serta sistem monitoring infrastruktur dan layanan menggunakan IT Tools yang andal dan terintegrasi.
Sebanyak hampir 2.000 petugas dan teknisi lapangan pasukan teknis dan lapangan siap standby mengamankan kualitas layanan.
“Dengan kerja keras dan kerja cerdas semua pihak yang terlibat, Telkom menyakini dapat mendukung tercapainya sukses penyelenggaraan sekaligus substansi dari kegiatan G20. Ini akan menjadi etalase untuk menunjukkan kehebatan Indonesia di mata dunia serta menggambarkan bahwa dengan digitalisasi Indonesia bisa leapfrog sejajar dengan negara maju dunia lainnya,” kata Ririek.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021