Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan meminta setiap perawat yang ada di kabupaten itu untuk menjadi karakter unggul dalam menjalankan dedikasi dan pengabdian yang harus selalu merawat masyarakat.

"Perawat itu harus mampu memberikan harapan kepada pasiennya dan jangan sampai memutuskan harapan bagi keluarga pasien. Sebab, sesuatu yang tidak mungkin bisa pun, bagaimana seorang perawat itu harus berusaha untuk bisa karena di sinilah kelebihan profesi seorang perawat," kata Muda Mahendrawan saat meninjau vaksinasi di Parit Leban Desa Punggur Kecamatan Sungai Kakap, Minggu.

Baca juga: Di Jepang, Perawat TKI Lebih Unggul Dibanding Filipina

Muda menuturkan, selama ini dirinya selalu hidup dengan perawat, makanya ia sangat tahu bagaimana dedikasi dan pengabdian seorang perawat. Karena selama hidup dengan perawat, bupati Muda memahami bagaimana leadership.

"Karena perawat itu terlatih dan dilatih bagaimana untuk memimpin suatu kondisi dimanapun dia berada. Oleh karena itu, perawat merupakan garda terdepan, apalagi perawat yang bertugas di tingkat desa juga harus ikut andil dalam langkah-langkah transformasi yang dilakukan di masyarakat bersama kepala desa, camat, tokoh-tokoh desa, PKK desa, TNI/Polri dan semua pihak untuk bisa mengepung dan dikejar jangan sampai ada pembiaran-pembiaran yang terjadi di desa," tuturnya.

Baca juga: 12 Perawat Kalbar meninggal sepanjang pandemi COVID-19

Bupati Muda menilai, kemiskinan, keterbelakangan dan ketidakberdayaan itu masih terjadi dikarenakan masih adanya proses pembiaran. Meski proses pembiaran itu belum tentu disengaja, namun harus memiliki sistem yang kuat agar apa yang dilakukan itu bisa difahami, karena sifat seorang perawat itu menggerakkan.

"Sifat perawat itu harus mampu menggerakkan semua yang ada di lingkungannya. Bagaimana mereka menggerakkan masyarakat agar peduli terhadap semua potensi yang dapat menimbulkan berbagai penyakit," katanya.

Baca juga: Penganiaya perawat RS Siloam Palembang bukan polisi

Menurutnya, jika semua masyarakat dan elemen bergerak maka pembiaran-pembiaran di masyarakat itu bisa kita atasi.

"Tentunya semua itu kita memerlukan suguhan sumber informasi dan data," kata Muda.

Baca juga: Cek Fakta - Perawat AS pingsan setelah disuntik vaksin COVID-19

Bupati menjelaskan, Pemerintah Kubu Raya dari sejak dulu karakteristiknya terus berusaha mengejar solusi dan inovasi-inovasi. Itu semua tujuannya untuk menyatupadukan semua gerakan-gerakan supaya lebih fokus, masif, mendarat, terukur dan berdampak langsung ke masyarakat sehingga mampu melakukan berbagai percepatan-percepatan.

"Tentunya faktor kesehatan juga akan berakibat dengan faktor psikis masyarakat, karena faktor psikis yang paling dominan mengganggu derajat kesehatan. Dengan dilakukannya pemetaan dan sistem yang kuat, Insya Allah kerja-kerja kita sudah ternavigasi dengan baik dan hal ini juga akan membuat semua sumber daya dan program yang ada bisa kita temu satu padukan," katanya.

Baca juga: RS Untan tutup sementara dampak perawat meninggal karena COVID-19

Muda menyampaikan sejak awal tahun 2021 lalu, Pemkab Kubu Raya sudah menggeser dari sistem data tabuler ke sistem data geospasial.

"Sehingga apa yang akan difikirkan dan dikerjakan itu sudah sesuai data. Bukan hanya berdebat dan narasi-narasi yang tidak ada petunjuknya dan tidak hanya pada perdebatan yang tidak ada kualitasnya," tuturnya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022