Pelaksanaan Program Makmur semakin luas dan kuat setelah mendapat dukungan dari tujuh BUMN yang bersinergi untuk menyukseskan program yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan penghasilan petani tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa seluruh BUMN yang terlibat harus benar-benar menjadi ekosistem demi melaksanakan Program Makmur sesuai dengan tujuan dan maknanya yakni "Mari Kita Majukan Usaha Rakyat".
"Saya minta seluruh direksi BUMN yang terlibat di dalam Program Makmur harus menjadi ekosistem itu karena kita sudah mempunyai produk yang bagus yaitu Program Makmur yang pelaksanaannya ditargetkan mencapai 50.000 hektare," kata Erick daam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menteri BUMN dorong ekosistem yang bisa dukung anak muda berkarya
Dukungan tujuh BUMN pada Program Makmur yang diluncurkan sejak Agustus 2021 ini, tertuang dalam Nota Kesepahaman tentang Pelaksanaan Program Makmur pada Rabu (12/1/2022), yang ditandatangani antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (PTPN), Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Asuransi Jasa Indonesia, dan PT Asuransi Kredit Indonesia.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan Program Makmur merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, off taker, dan pemerintah daerah.
"Sesuai arahan Pak Menteri, tujuh BUMN ini untuk sama-sama menyukseskan Program Makmur ke depan. Kami yakin melalui kerja sama ini, semua komponen kesuksesan Program Makmur mulai dari permodalan, akses agro input, kawalan teknologi, sampai permasalahan offtaker dan asuransi dapat terselesaikan," kata Bakir.
Baca juga: Pemerintah Indonesia luncurkan BUMN Pangan
Realisasi pelaksanaan Program Makmur sampai dengan Desember 2021 sudah dilaksanakan di atas lahan seluas 71.612 hektare dari yang ditarget seluas 50.000 hektare, dengan petani yang terlibat sebanyak 50.054 orang.
Adapun komoditas yang sudah dilaksanakan adalah padi, sawit, tebu, jagung, hortikultura, dan perkebunan rakyat. Sementara target pelaksanaan Program Makmur di tahun 2022, akan dilaksanakan di atas lahan seluas 250.000 hektare.
Dari sisi produktivitas, untuk komoditas jagung dan padi mengalami peningkatan masing-masing 34,91 persen dan 33,71 persen. Sementara dari sisi penghasilan pun sama mengalami peningkatan menjadi 48,07 persen untuk jagung dan 44,92 persen untuk padi.
Tujuan nota kesepahaman ini untuk menjajaki rencana kerja sama dalam bidang penyaluran pendanaan pertanian dan perkebunan dan juga asuransinya, yang meliputi implementasi Program Makmur di areal pertanian atau perkebunan di wilayah kerja RNI, PTPN III, Perhutani, dan/atau anak perusahaannya dalam rangka meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kesejahteraan petani.
Baca juga: Jaksa Agung tegaskan komitmen dukung upaya 'pembersihan' BUMN
Ruang lingkup kerja sama meliputi, aktivitas on farm seperti analisis tanah, rekomendasi pemupukan, penyediaan pupuk nonsubsidi, penyediaan benih dan pestisida, penerapan teknologi & mekanisasi pertanian, pendampingan agronomis dan budi daya.
Selanjutnya, aktivitas off farm yang meliputi penyediaan modal kerja/KUR, penyediaan asuransi, penyediaan offtaker, penyediaan pelatihan dan workshop teknis budi daya pertanian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022