Bengkayang (ANTARA) - Dalam upaya meningkatkan produktivitas jagung, pemerintah daerah Bengkayang mengembangkan menggunakan metode penanaman jagung dengan memanfaatkan pupuk organik mikroba google.
Inovasi yang dikembangkan pakar pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Ali Zum Mashar yang menjadi salah satu solusi baru bagi para petani jagung lokal di Bengkayang.
"Dengan memanfaatkan pupuk mikroba Google, hasilnya produktivitas jagung dapat meningkat hingga 2 sampai 3 kali lipat dibandingkan hasil panen konvensional," kata Prof Ali di Bengkayang, Rabu.
Menurut dia, jagung lokal yang biasanya memiliki maksimal 12 biji per baris, kini dapat ditingkatkan menjadi 18 hingga 22 biji per baris dengan penggunaan pupuk mikroba.
Dengan peningkatan tersebut, produksi jagung yang sebelumnya rata-rata 4,9 ton per hektar dapat melonjak hingga minimal 9 ton, bahkan mencapai 15-18 ton jika petani mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan.
“Jaminannya adalah produksi pasti meningkat. Saya yakin inovasi ini dapat membantu petani dalam meningkatkan hasil panen secara signifikan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, metode penanaman yang diterapkan dalam inovasi ini juga memperhatikan pola tanam yang optimal, Jarak antar tanaman disarankan sekitar 70-80 centimeter agar tanaman dapat menyerap nutrisi dari pupuk mikroba Google secara maksimal.
Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi, dengan perubahan antara hujan dan panas yang dapat mempengaruhi masa tanam.
Selain itu, ia juga berencana mengembangkan program percepatan alih teknologi, transformasi pertanian, serta peningkatan pengetahuan para petani agar mereka lebih siap menghadapi perubahan iklim dan mampu meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Sementara itu, uji coba pengembangan pupuk mikroba google digunakan Polres Bengkayang dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Metode ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang dilakukan di Kabupaten Bengkayang,” ujar Kapolres Bengkayang AKBP Teguh Nugroho.
Selain itu, Polres Bengkayang juga membangun Pabrik dan Gudang pengolahan Jagung “Pangan Merah Putih” di atas lahan seluas 6 hektare dengan kapasitas pengolahan 300 ton per hari dan gudang 5.000 ton. Progres pembangunan telah mencapai 55 persen dan ditargetkan selesai pada minggu ketiga Mei 2025.
Pembangunan pabrik dan gudang pengolahan jagung ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan menurunkan angka kriminalitas di wilayah Bengkayang. Polres Bengkayang juga menjalin sinergitas dengan TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, salah satunya dengan menggunakan lahan milik Lanud Harry Hadisoemantri.