Bupati Sambas, Kalimantan Barat Satono mengampanyekan kelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) saat turnamen mancing udang galah di Sungai Sebangkau guna menjaga ekosistem.
“Kelestarian DAS penting menjadi perhatian kita bersama guna menjaga keseimbangan ekosistem alam contohnya dengan cara melepaskan udang bertelur yang didapat oleh pemancing, supaya bisa berkembangbiak lebih banyak,” ujarnya saat dihubungi di Sambas, Senin.
Ia mengatakan dengan melepaskan udang telur adalah langkah kecil yang harus dibiasakan oleh seorang pemancing udang sejati. Berhenti mengambil udang telur untuk dikonsumsi agar jumlah dan ekosistemnya tetap terjaga di Sungai Sambas.
"Kembali, pesan saya hanya satu supaya para pemancing udang galah melepaskan kembali udang telur yang didapat, agar bisa berkembangbiak lebih banyak," katanya.
Lebih jauh, Satono mengatakan bahwa turnamen mancing udang galah sudah kerap dilakukan di Kabupaten Sambas. Setiap turnamen udang galah yang didapatkan cukup banyak dan besar-besar. Itu adalah bukti bahwa sungai-sungai di Kabupaten Sambas masih lestari dan tidak tercemar.
"Ada sungai yang tercemar merkuri, ada juga sungai yang dipenuhi sampah. Kita bersyukur sungai kita di Kabupaten Sambas ini belum tercemar seperti di daerah luar. Setiap turnamen, udang yang didapat besar-besar, itu tandanya sungai kita masih lestari," katanya.
Turnamen mancing udang galah yang digelar di Sungai Sebangkau, Desa Sebatuan, Kecamatan Pemangkat tersebut merupakan kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Udang Galah Singbebas (UGS) ke-3.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
“Kelestarian DAS penting menjadi perhatian kita bersama guna menjaga keseimbangan ekosistem alam contohnya dengan cara melepaskan udang bertelur yang didapat oleh pemancing, supaya bisa berkembangbiak lebih banyak,” ujarnya saat dihubungi di Sambas, Senin.
Ia mengatakan dengan melepaskan udang telur adalah langkah kecil yang harus dibiasakan oleh seorang pemancing udang sejati. Berhenti mengambil udang telur untuk dikonsumsi agar jumlah dan ekosistemnya tetap terjaga di Sungai Sambas.
"Kembali, pesan saya hanya satu supaya para pemancing udang galah melepaskan kembali udang telur yang didapat, agar bisa berkembangbiak lebih banyak," katanya.
Lebih jauh, Satono mengatakan bahwa turnamen mancing udang galah sudah kerap dilakukan di Kabupaten Sambas. Setiap turnamen udang galah yang didapatkan cukup banyak dan besar-besar. Itu adalah bukti bahwa sungai-sungai di Kabupaten Sambas masih lestari dan tidak tercemar.
"Ada sungai yang tercemar merkuri, ada juga sungai yang dipenuhi sampah. Kita bersyukur sungai kita di Kabupaten Sambas ini belum tercemar seperti di daerah luar. Setiap turnamen, udang yang didapat besar-besar, itu tandanya sungai kita masih lestari," katanya.
Turnamen mancing udang galah yang digelar di Sungai Sebangkau, Desa Sebatuan, Kecamatan Pemangkat tersebut merupakan kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Udang Galah Singbebas (UGS) ke-3.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022