Ribuan jamaah Shalat Idul Fitri tumpah ruah di lapangan depan Kantor Wali Kota Pontianak, Jalan Rahadi Usman, Provinsi Kalimantan Barat.

"Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya kala kasus COVID-19 tengah melonjak, tahun ini Shalat Idul Fitri dilaksanakan lebih leluasa karena tidak ada lagi pembatasan-pembatasan lantaran menurunnya kasus. Meski tidak lagi diberlakukan jarak antar jamaah, para jamaah diminta tetap mengenakan masker," Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan, suasana perayaan Idul Fitri tahun terlihat lebih semarak sebab pemerintah sudah mulai melonggarkan aktivitas warga termasuk Shalat Idul Fitri berjamaah di lapangan.

"Pada hari ini kita merayakan kemenangan dengan Shalat Idul Fitri. Alhamdulillah pelaksanaannya berjalan lancar didukung dengan cuaca yang cerah," ujarnya.

Ia berharap warga Kota Pontianak tetap bisa merayakan dan menikmati suasana lebaran dengan rasa kekeluargaan, silaturahmi dan saling berkunjung juga dipersilakan selama Idul Fitri tahun ini. Hanya dia mengimbau bagi warga yang dalam kondisi sedang tidak enak badan, untuk beristirahat di rumah.

"Ini dalam rangka kita menjaga protokol kesehatan," ungkapnya.

Selama beraktivitas saling silaturahmi dan berkunjung, Edi mengimbau kepada warga untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas selama berkendara di jalan. Hal ini dinilainya penting untuk menghindari kecelakaan lalu lintas.

"Patuhi rambu lalu lintas saat berkendara selama bersilaturahmi dan jaga keselamatan di jalan," pesannya.

Sementara itu, Khatib Salat Id, Ustadz Syech H Annas Said Azzobi dalam tausiyahnya menyampaikan, dengan berakhirnya bulan Ramadhan bukan berarti berakhir pula ibadah puasa yang telah ditunaikan, yakni tetap dapat dilakukan pada waktu tertentu, yang biasa disebut dengan puasa sunat.

"Puasa-puasa ini tidak kalah pentingnya dan banyak pula manfaatnya," katanya.

Demikian pula, shalat berjamaah, yang pada bulan Ramadhan seluruh umat Islam berupaya melakukan shalat secara berjamaah, terlebih lagi shalat sunat tarawih dan witir. Ia mengingatkan, meskipun berakhirnya bulan Ramadhan, hendaknya jangan sampai masjid dan mushalla menjadi sunyi dari shalat berjamaah.

"Senantiasa kita harus memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah," ucapnya.

Zakat dan sedekah menjadi bagian dari ibadah sosial yang banyak dilakukan oleh umat Islam di bulan Ramadhan, karena dengan ibadah ini menjadikan manusia memiliki sifat kepedulian sosial.

"Meskipun harta diperoleh melalui jerih payah kita, tetapi di dalam harta tersebut terdapat hak orang lain seperti hak fakir miskin, hak masjid, hak anak yatim dan lain-lain," katanya.

Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022