Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpeluang mengguyur sejumlah daerah di Indonesia pada Senin.
Menurut informasi cuaca yang disiarkan di laman resmi BMKG, hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir berpotensi mengguyur bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.'
Baca juga: BMKG prakirakan cuaca di Kalbar tiga hari ke depan berpotensi hujan lebat
Baca juga: BMKG prakirakan Kalbar berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat
Baca juga: Peringatan dini prakiraan cuaca BMKG, Wilayah Kalbar hujan ringan hingga hujan lebat
Bagian wilayah Provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua juga menghadapi potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Selain itu, hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang diprakirakan turun di bagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Selatan serta bagian wilayah Provinsi Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur berpeluang menghadapi angin kencang.
BMKG juga menyampaikan peringatan dini mengenai potensi munculnya gelombang setinggi 2,5 sampai empat meter di perairan Selat Malaka bagian Utara, Perairan Utara Sabang, Perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Laut Natuna Utara, Laut Banda, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, dan perairan Selatan Jawa Tengah-Pulau Sawu.
Baca juga: Prakiraan BMKG, hujan lebat berpotensi landa sejumlah provinsi termasuk Kalbar
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan hujan lebat di Indonesia, termasuk Kalbar
Baca juga: Prakiraan BMKG potensi hujan lebat beberapa wilayah Indonesia, termasuk Kalbar
Sementara itu, gelombang laut setinggi empat sampai enam meter berpeluang menghampiri perairan Samudra Hindia barat Kepulauan Enggano hingga Lampung, perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan Banten hingga Bali-Nusa Tenggara Barat.
BMKG mengimbau warga daerah pesisir dan warga yang bekerja di bidang pelayaran mewaspadai dampak gelombang tinggi di wilayah-wilayah perairan tersebut.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Kalbar
Baca juga: Kalbar berpotensi hujan ringan hingga lebat 5 hingga 7 April
Baca juga: BMKG: Kalbar dalam tiga hari ke depan berpotensi hujan ringan hingga lebat
Pada berita sebelumnya Balai Besar Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mencatat adanya aktivitas gempa yang terjadi selama sepekan hingga 234 kali.
Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data BBMKG Wilayah IV Makassar R Jamroni melalui keterangannya di Makassar, Ahad mengatakan aktivitas gempa itu tercatat dalam sistem selama sepekan.
"Ini gempa kecil, mulai tingkat dirasakan, dangkal dan dalam. Tidak perlu panik, namun tetap waspada," ujarnya.
Ia mengatakan periode gempa terjadi sejak 1 hingga 30 Juni 2022. Sebaran gempa bumi juga terjadi di wilayah Gorontalo, Malili dan Selayar, Sulawesi Selatan; kemudian Majene, Sulawesi Barat serta wilayah Kalisusu.
Adapun distribusi gempa bumi dari 234 kejadian; 12 kali kejadian gempa bumi dirasakan, 202 gempa bumi dangkal,
29 kejadian gempa bumi kedalaman menengah dan 3 kali kejadian gempa bumi dalam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Menurut informasi cuaca yang disiarkan di laman resmi BMKG, hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir berpotensi mengguyur bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.'
Baca juga: BMKG prakirakan cuaca di Kalbar tiga hari ke depan berpotensi hujan lebat
Baca juga: BMKG prakirakan Kalbar berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat
Baca juga: Peringatan dini prakiraan cuaca BMKG, Wilayah Kalbar hujan ringan hingga hujan lebat
Bagian wilayah Provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua juga menghadapi potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Selain itu, hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang diprakirakan turun di bagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Selatan serta bagian wilayah Provinsi Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur berpeluang menghadapi angin kencang.
BMKG juga menyampaikan peringatan dini mengenai potensi munculnya gelombang setinggi 2,5 sampai empat meter di perairan Selat Malaka bagian Utara, Perairan Utara Sabang, Perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Laut Natuna Utara, Laut Banda, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, dan perairan Selatan Jawa Tengah-Pulau Sawu.
Baca juga: Prakiraan BMKG, hujan lebat berpotensi landa sejumlah provinsi termasuk Kalbar
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan hujan lebat di Indonesia, termasuk Kalbar
Baca juga: Prakiraan BMKG potensi hujan lebat beberapa wilayah Indonesia, termasuk Kalbar
Sementara itu, gelombang laut setinggi empat sampai enam meter berpeluang menghampiri perairan Samudra Hindia barat Kepulauan Enggano hingga Lampung, perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan Banten hingga Bali-Nusa Tenggara Barat.
BMKG mengimbau warga daerah pesisir dan warga yang bekerja di bidang pelayaran mewaspadai dampak gelombang tinggi di wilayah-wilayah perairan tersebut.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Kalbar
Baca juga: Kalbar berpotensi hujan ringan hingga lebat 5 hingga 7 April
Baca juga: BMKG: Kalbar dalam tiga hari ke depan berpotensi hujan ringan hingga lebat
Pada berita sebelumnya Balai Besar Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mencatat adanya aktivitas gempa yang terjadi selama sepekan hingga 234 kali.
Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data BBMKG Wilayah IV Makassar R Jamroni melalui keterangannya di Makassar, Ahad mengatakan aktivitas gempa itu tercatat dalam sistem selama sepekan.
"Ini gempa kecil, mulai tingkat dirasakan, dangkal dan dalam. Tidak perlu panik, namun tetap waspada," ujarnya.
Ia mengatakan periode gempa terjadi sejak 1 hingga 30 Juni 2022. Sebaran gempa bumi juga terjadi di wilayah Gorontalo, Malili dan Selayar, Sulawesi Selatan; kemudian Majene, Sulawesi Barat serta wilayah Kalisusu.
Adapun distribusi gempa bumi dari 234 kejadian; 12 kali kejadian gempa bumi dirasakan, 202 gempa bumi dangkal,
29 kejadian gempa bumi kedalaman menengah dan 3 kali kejadian gempa bumi dalam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022