Pemerintah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Ketapang menyelenggarakan fasilitasi Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Ketapang, Kamis.
Temanya "Membangun moderasi beragama dalam bingkai NKRI menuju Ketapang Hebat".
Adapun pemateri yakni Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalimantan Barat Brigjen Pol Rudy Tranggono, Kepala FKUB Kalimantan Barat, Ismail Ruslan dan mantan narapidana terlibat jaringan teroris, Rosnazizi.
Peserta yang hadir di antaranya dari unsur organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh etnis, tokoh adat, tokoh pemuda dan lainnya.
"Salah satu penjabaran visi misi Bupati dan
Wakil Bupati Ketapang adalah Ketapang
nyaman," ungkap Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Joko Prastowo saat membuka acara.
"Kondisi tersebut bisa dicapai apabila seluruh komponen masyarakat di Ketapang membangun kebersamaan dan toleransi. Serta bersama-sama menangkal isu-isu negatif yang bisa sebabkan perpecahan dan disintegrasi bangsa. Atas dasar pemikiran itu maka rapat ini dilaksanakan," lanjutnya.
Joko menjelaskan toleransi dan kerukunan antar umat beragama saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Kerukunan menghasilkan toleransi begitu pula
sebaliknya. Jika kerukunan umat beragama
terbangun dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari maka akan muncul sikap toleransi.
Sikap dalam keberagamaan merupakan manifestasi simbolik dari masyarakat dan sungguh-sungguh salah
satu dari ciri fenomena sosial.
"Jadi tujuan penyelenggaraan rapat ini untuk membangun sinergi program kerja antar organisasi dan instansi. Khususnya dalam rangka pembinaan kerukunan umat beragama di Ketapang," tutur Joko.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Temanya "Membangun moderasi beragama dalam bingkai NKRI menuju Ketapang Hebat".
Adapun pemateri yakni Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalimantan Barat Brigjen Pol Rudy Tranggono, Kepala FKUB Kalimantan Barat, Ismail Ruslan dan mantan narapidana terlibat jaringan teroris, Rosnazizi.
Peserta yang hadir di antaranya dari unsur organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh etnis, tokoh adat, tokoh pemuda dan lainnya.
"Salah satu penjabaran visi misi Bupati dan
Wakil Bupati Ketapang adalah Ketapang
nyaman," ungkap Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Joko Prastowo saat membuka acara.
"Kondisi tersebut bisa dicapai apabila seluruh komponen masyarakat di Ketapang membangun kebersamaan dan toleransi. Serta bersama-sama menangkal isu-isu negatif yang bisa sebabkan perpecahan dan disintegrasi bangsa. Atas dasar pemikiran itu maka rapat ini dilaksanakan," lanjutnya.
Joko menjelaskan toleransi dan kerukunan antar umat beragama saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Kerukunan menghasilkan toleransi begitu pula
sebaliknya. Jika kerukunan umat beragama
terbangun dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari maka akan muncul sikap toleransi.
Sikap dalam keberagamaan merupakan manifestasi simbolik dari masyarakat dan sungguh-sungguh salah
satu dari ciri fenomena sosial.
"Jadi tujuan penyelenggaraan rapat ini untuk membangun sinergi program kerja antar organisasi dan instansi. Khususnya dalam rangka pembinaan kerukunan umat beragama di Ketapang," tutur Joko.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022