Kedutaan Besar RI di Islamabad dan Konsulat Jenderal RI di Karachi menyampaikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bencana banjir di Pakistan.

KBRI Islamabad dan KJRI Karachi telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan simpul komunitas Indonesia, hingga saat ini tidak terdapat WNI yang menjadi korban bencana banjir tersebut, demikian disampaikan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Pakistan mengalami bencana alam banjir bandang di Provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NDMA) Pakistan mencatat sekitar 1.000 orang tewas akibat bencana banjir tersebut.

Pemerintah Pakistan pun telah mengumumkan kondisi darurat di wilayah terdampak.

Terkait kondisi tersebut, KBRI Islamabad dan KJRI Karachi telah menyampaikan imbauan kepada WNI di Pakistan untuk selalu tanggap dan waspada serta memantau informasi yang disampaikan NDMA dan Departemen Meteorologi Pakistan (PMD).

Selain itu, para WNI di Pakistan juga diimbau untuk menunda perjalanan ke daerah-daerah yang sedang rawan bencana di negara itu dan segera menghubungi otoritas setempat dan Perwakilan RI terdekat jika terjadi situasi darurat.

Bagi WNI di Pakistan yang membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut, dapat menghubungi hotline KBRI Islamabad pada nomor +92 345 8571989 dan hotline KJRI Karachi pada nomor +92 300 0340346.

Menurut catatan KBRI Islamabad, WNI di Pakistan berjumlah 1.267 orang dan mayoritas bertempat tinggal di Islamabad, Lahore, Karachi, Rawalpindi, Sialkot, Gujrat dan Peshawar.

Baca juga: Sejumlah bangsal RSUD Abdul Azis terendam banjir

Baca juga: Masyarakat Singkawang diimbau waspada banjir susulan
 
Baca juga: Di tengah banjir ketahanan pangan Singkawang masih aman

Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, Kalimantan Barat, Achmad Hardin memastikan layanan kesehatan termasuk operasi bagi pasien tetap berjalan meskipun banjir menggenangi sejumlah ruangan di rumah sakit itu. 

"Saat ini, sejumlah ruangan memang masih ada yang tergenang air, namun kita pastikan untuk operasi tetap dilaksanakan sesuai jadwal, karena ruang operasi tidak terdampak banjir lantaran bangunannya agak tinggi," kata Achmad di Singkawang, Minggu.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan rumah-rumah sakit lain, untuk bersama-sama menangani pasien yang sifatnya darurat. Sehingga, jika ada pasien yang memerlukan perawatan segera, namun tidak bisa ditangani pihaknya maka menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit lain.

Baca selengkapnya: RSUD Singkawang terendam banjir, operasi pasien tetap berjalan

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022