Harga minyak melonjak sekitar empat persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kenaikan pekan lalu karena para pedagang mengamati risiko di sisi pasokan didorong prospek pengurangan produksi OPEC+ dan konflik di Libya.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober bertambah 3,95 dolar AS atau 4,2 persen, menjadi menetap di 97,01 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober terangkat 4,1 dolar atau 4,1 persen, menjadi ditutup pada 105,09 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.
Reli terjadi karena pelaku minyak mempertimbangkan prospek pengurangan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Minyak melonjak 4,0 persen didorong prospek pengurangan pasokan OPEC+
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober bertambah 3,95 dolar AS atau 4,2 persen, menjadi menetap di 97,01 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober terangkat 4,1 dolar atau 4,1 persen, menjadi ditutup pada 105,09 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.
Reli terjadi karena pelaku minyak mempertimbangkan prospek pengurangan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Minyak melonjak 4,0 persen didorong prospek pengurangan pasokan OPEC+
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022