Otoritas Libya pada Rabu (31/8) mengungkapkan bahwa 15 jasad telah ditemukan di dua kuburan massal di kota pesisir Sirte.

Lewat pernyataan Otoritas Umum untuk Penelitian dan Identifikasi Orang hilang mengatakan dua kuburan itu ditemukan di kebun Rumah Sakit Ibn Sina berkat petunjuk dari Kantor Jaksa Distrik Sirte.

Menurutnya, tim forensik akan melakukan pemeriksaan jasad tersebut guna mengidentifikasi mereka.

Pada 17 Desember 2016 Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (GNA) mengumumkan bahwa Sirte sepenuhnya terbebas dari kelompok teror ISIS.

Temuan kuburan massal sudah menjadi hal yang lumrah di Libya yang dilanda perang, terutama di Kota Tarhuna, bekas benteng panglima Khalifa Haftar.

Menurut sumber resmi Libya, pasukan Haftar dan milisi yang bersekutu dengannya telah melakukan kejahatan perang dan genosida selama periode April 2019 - Juni 2020.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Antisipasi korban COVID-19 Honduras siapkan lahan perkuburan massal
 

Lebih dari 200 kuburan massal yang berisi ribuan korban telah ditemukan di berbagai daerah Irak yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok IS, kata satu laporan PBB pada Selasa.

"Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) dan Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah mendokumentasikan keberadaan 202 lokasi kuburan massal di Provinsi Nineveh, Kirkuk, Salahudin dan Anbar di bagian barat dan utara negeri tersebut," kata Kantor Komisariat Tinggi PBB bagi Hak Asasi Manusia (OHCHR).

Laporan itu mengatakan barangkali ada lebih banyak kuburan massal, dan sulit untuk memastikan seluruh jumlah kuburan massal tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.

Baca selanjutnya: IS tinggalkan lebih dari 200 kuburan massal di Irak
 

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022