Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu Kalimantan Barat mengerakan kader pos pelayanan terpadu (Posyandu) di Kecamatan Badau daerah perbatasan Indonesia-Malaysia dalam penanganan kekurangan gizi atau stunting.
"Kader posyandu ujung tombak memberikan edukasi tentang kesehatan masyarakat terlebih lagi dalam pencegahan stunting," kata Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, di Badau Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Wahyudi, pemerintah sangat komitmen dan serius dalam mewujudkan kesehatan di tengah masyarakat terutama dalam penanganan kekurangan gizi.
Menurutnya, untuk penanganan kekurangan gizi perlu kerjasama semua pihak termasuk kader posyandu untuk memberikan kesadaran peran orang tua dalam ikut serta mewujudkan kesehatan masyarakat, terutama ibu hamil dan orang tua balita.
Dia mengatakan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan kesehatan sangat penting pemenuhan kebutuhan gizi diawal kehamilan hingga bayi berumur dua tahun atau kita kenal seribu hari pertama kehidupan.
"Saya rasa itu tanggungjawab kita bersama, bukan hanya petugas kesehatan, tetapi lebih kepada kesadaran masyarakat," kata dia.
Dia berpesan agar kader posyandu terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga tumbuh kesadaran dalam mewujudkan kesehatan masyarakat dengan gizi tercukupi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kader posyandu ujung tombak memberikan edukasi tentang kesehatan masyarakat terlebih lagi dalam pencegahan stunting," kata Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, di Badau Kapuas Hulu, Rabu.
Disampaikan Wahyudi, pemerintah sangat komitmen dan serius dalam mewujudkan kesehatan di tengah masyarakat terutama dalam penanganan kekurangan gizi.
Menurutnya, untuk penanganan kekurangan gizi perlu kerjasama semua pihak termasuk kader posyandu untuk memberikan kesadaran peran orang tua dalam ikut serta mewujudkan kesehatan masyarakat, terutama ibu hamil dan orang tua balita.
Dia mengatakan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan kesehatan sangat penting pemenuhan kebutuhan gizi diawal kehamilan hingga bayi berumur dua tahun atau kita kenal seribu hari pertama kehidupan.
"Saya rasa itu tanggungjawab kita bersama, bukan hanya petugas kesehatan, tetapi lebih kepada kesadaran masyarakat," kata dia.
Dia berpesan agar kader posyandu terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga tumbuh kesadaran dalam mewujudkan kesehatan masyarakat dengan gizi tercukupi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022