Satelit Zhongxing-1E berhasil memasuki orbitnya guna memberikan pelayanan jasa telekomunikasi dan siaran televisi berkualitas tinggi dan meluncur bersama roket Long March-7A dari stasiun peluncuran luar angkasa di Wenchang, Provinsi Hainan, China, Selasa (13/9) malam.
Long March-7A merupakan roket tertinggi dari keluarga Long March.
Ini merupakan misi yang keempat peluncur berukuran sedang generasi terbaru dan teknologi roket jenis ini akan lebih dioptimalkan, demikian pernyataan China Academy of Launch Vehicle Technology (CALVT) selaku pengembang roket tersebut.
Kepala tim perancangan roket, Wei Yuanming, mengatakan bahwa proses peluncuran yang lebih singkat dari 31 hari menjadi 26 hari akan mampu menjawab permintaan tingginya peluncuran roket pada masa-masa mendatang.
Pemangkasan waktu lima hari tersebut mencakup perakitan dan uji coba yang lebih disederhanakan prosesnya.
Roket Long March-7AY5 berdiameter 4,2 meter dan panjang 60,1 meter sama dengan roket Y2 yang diluncurkan pada 12 Maret 2021.
Wei menambahkan bahwa Long March-7A juga memiliki jumlah modul paling banyak di antara roket generasi terbaru China karena terdiri dari empat booster.
Penempatan satelit Zhongxing-1E di orbitnya sejak Selasa malam itu untuk memberikan pelayanan komunikasi, radio, dan televisi berkualitas tinggi kepada masyarakat, demikian CALVT dikutip media setempat.
Baca juga: China Pertama Kalinya Kirim Kode"Tak Terpecahkan" Dari Satelit
Baca juga: China Luncurkan Satelit Cari Pesawat Malaysia yang Hilang
Pengamat dari Pusat Pengendalian Ruang Angkasa Beijing (BACC) memperkirakan stasiun ruang angkasa pertama milik China Tiangong-1 jatuh ke bumi antara tanggal 31 Maret hingga 4 April 2018.
Lembaga Teknis Ruang Angkasa Nirawak China (CMSEO) mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir kejatuhan serpihan material stasiun ruang angkasa itu karena akan terbakar habis saat menyentuh atmosfer, demikian media resmi setempat, Selasa.
Berdasarkan pengamatan lembaga tersebut pada Minggu (25/3), Tiangong-1 berada pada orbitnya di ketinggian 216,2 kilometer dari permukaan bumi dan dalam kondisi utuh.
Baca selengkapnya: Tiangong-1 jatuh ke bumi 31 Maret hingga 4 April 2018
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Long March-7A merupakan roket tertinggi dari keluarga Long March.
Ini merupakan misi yang keempat peluncur berukuran sedang generasi terbaru dan teknologi roket jenis ini akan lebih dioptimalkan, demikian pernyataan China Academy of Launch Vehicle Technology (CALVT) selaku pengembang roket tersebut.
Kepala tim perancangan roket, Wei Yuanming, mengatakan bahwa proses peluncuran yang lebih singkat dari 31 hari menjadi 26 hari akan mampu menjawab permintaan tingginya peluncuran roket pada masa-masa mendatang.
Pemangkasan waktu lima hari tersebut mencakup perakitan dan uji coba yang lebih disederhanakan prosesnya.
Roket Long March-7AY5 berdiameter 4,2 meter dan panjang 60,1 meter sama dengan roket Y2 yang diluncurkan pada 12 Maret 2021.
Wei menambahkan bahwa Long March-7A juga memiliki jumlah modul paling banyak di antara roket generasi terbaru China karena terdiri dari empat booster.
Penempatan satelit Zhongxing-1E di orbitnya sejak Selasa malam itu untuk memberikan pelayanan komunikasi, radio, dan televisi berkualitas tinggi kepada masyarakat, demikian CALVT dikutip media setempat.
Baca juga: China Pertama Kalinya Kirim Kode"Tak Terpecahkan" Dari Satelit
Baca juga: China Luncurkan Satelit Cari Pesawat Malaysia yang Hilang
Pengamat dari Pusat Pengendalian Ruang Angkasa Beijing (BACC) memperkirakan stasiun ruang angkasa pertama milik China Tiangong-1 jatuh ke bumi antara tanggal 31 Maret hingga 4 April 2018.
Lembaga Teknis Ruang Angkasa Nirawak China (CMSEO) mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir kejatuhan serpihan material stasiun ruang angkasa itu karena akan terbakar habis saat menyentuh atmosfer, demikian media resmi setempat, Selasa.
Berdasarkan pengamatan lembaga tersebut pada Minggu (25/3), Tiangong-1 berada pada orbitnya di ketinggian 216,2 kilometer dari permukaan bumi dan dalam kondisi utuh.
Baca selengkapnya: Tiangong-1 jatuh ke bumi 31 Maret hingga 4 April 2018
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022