Para pekerja bongkar muat yang terhubung pada Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Jasa Karya Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat mengaku terbantu dengan adanya bantuan paket sembako yang disalurkan oleh jajaran Polda Kalbar.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepolisian Republik Indonesia yang diwakili oleh Polda Kalbar dalam membantu kami yang ada di Pelabuhan Pontianak," kata Ketua Koperasi TKBM Jasa Karya Pelabuhan Pontianak, Sabirin Soni di Pontianak, Kamis.
Soni mengaku pemberian bantuan paket sembako ini bukan kali pertama dilakukan, bahkan pihaknya mengaku sering menerima bantuan serupa pada momentum hari-hari besar.
"Kami sangat terbantu, mudah-mudahan ke depan kita harapkan kepolisian ini bisa lebih aktif, kemudian kita doakan bersama mudah-mudahan bantuan yang diberikan pada hari ini dapat bermanfaat besar bagi anggota kami," kata Soni.
Soni menilai penyesuaian harga BBM subsidi kali ini memang berdampak signifikan terhadap roda perekonomian, khususnya pada saran transportasi saat kegiatan bongkar muat yang dilakukan di Pelabuhan Pontianak.
"Dampaknya itu dikegiatan pengangkutan, walaupun kami hanya di dalam pelabuhan tetap berdampak agak terlambat distribusinya kepada pemilik barang," ungkap Soni.
Selain berdampak terhadap sarana transportasi, Soni menyatakan penyesuaian harga BBM ini juga berdampak terhadap penghasilan para pekerja.
"Akan tetap kurang dengan tarif yang lama, ini yang sedang kami usahakan agar ke depan anggota kami bisa mendapat upah dengan tarif terbaru," katanya.
Soni mengatakan upah para pekerja bongkar muat ini mengikuti upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang saat ini masih berada di angka Rp 2,5 juta per bulan.
Data Polda Kalbar mencatat sebanyak 500 paket bantuan kebutuhan bahan pokok yang diberikan kepada Koperasi TKBM Jasa Karya Pelabuhan Pontianak.
Bantuan itu diberikan sebagai bentuk kepedulian Polda Kalbar terhadap para pekerja bongkar muat di pelabuhan dalam menghadapi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepolisian Republik Indonesia yang diwakili oleh Polda Kalbar dalam membantu kami yang ada di Pelabuhan Pontianak," kata Ketua Koperasi TKBM Jasa Karya Pelabuhan Pontianak, Sabirin Soni di Pontianak, Kamis.
Soni mengaku pemberian bantuan paket sembako ini bukan kali pertama dilakukan, bahkan pihaknya mengaku sering menerima bantuan serupa pada momentum hari-hari besar.
"Kami sangat terbantu, mudah-mudahan ke depan kita harapkan kepolisian ini bisa lebih aktif, kemudian kita doakan bersama mudah-mudahan bantuan yang diberikan pada hari ini dapat bermanfaat besar bagi anggota kami," kata Soni.
Soni menilai penyesuaian harga BBM subsidi kali ini memang berdampak signifikan terhadap roda perekonomian, khususnya pada saran transportasi saat kegiatan bongkar muat yang dilakukan di Pelabuhan Pontianak.
"Dampaknya itu dikegiatan pengangkutan, walaupun kami hanya di dalam pelabuhan tetap berdampak agak terlambat distribusinya kepada pemilik barang," ungkap Soni.
Selain berdampak terhadap sarana transportasi, Soni menyatakan penyesuaian harga BBM ini juga berdampak terhadap penghasilan para pekerja.
"Akan tetap kurang dengan tarif yang lama, ini yang sedang kami usahakan agar ke depan anggota kami bisa mendapat upah dengan tarif terbaru," katanya.
Soni mengatakan upah para pekerja bongkar muat ini mengikuti upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang saat ini masih berada di angka Rp 2,5 juta per bulan.
Data Polda Kalbar mencatat sebanyak 500 paket bantuan kebutuhan bahan pokok yang diberikan kepada Koperasi TKBM Jasa Karya Pelabuhan Pontianak.
Bantuan itu diberikan sebagai bentuk kepedulian Polda Kalbar terhadap para pekerja bongkar muat di pelabuhan dalam menghadapi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022