Biaya melahirkan salah seorang warga Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Nuraini (28) ditanggung penuh oleh program JKN-KIS dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Saya ibu rumah tangga yang baru dikaruniai seorang anak.  Dari mengandung hingga anak saya lahir, setiap kontrol ke dokter selalu pakai kartu JKN-KIS yang didapat dari kantor suami, dan mendapatkan penanganan yang mudah dan dilayani dengan baik," ujar Nuraini di Gorontalo, Sabtu.

Ia menceritakan, sejak awal kehamilan hingga proses melahirkan, dia selalu mendapatkan manfaat dari kepesertaan JKN-KIS untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang ia kunjungi.

Baca juga: RSUD Singkawang berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan terkait KRIS JKN
Baca juga: Peserta BPJS Kesehatan bisa gunakan KTP untuk akses layanan

Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sangat dirasakan manfaatnya oleh Nuraini. Karena semenjak adanya Program JKN-KIS, selain Nuraini,  banyak masyarakat yang tidak perlu khawatir lagi akan besarnya biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Nuraini mengaku senang, selain tidak mendapatkan kendala saat mendapatkan pelayanan kesehatan, Ia bersyukur tidak mengeluarkan biaya sama sekali karena biaya persalinannya ditanggung oleh Program JKN-KIS.

"Apalagi dari awal sampai anak saya lahir semua pelayanannya gratis karena saya sudah jadi peserta, jadi lega dan tidak pusing memikirkan tagihan rumah sakitnya," lanjut Nuraini.

Kini Ia sangat bersyukur karena sudah menjadi bagian dari peserta JKN-KIS, dan berharap agar Program JKN-KIS terus berlanjut karena nilai manfaat yang sangat dirasakan.

"Alhamdulillah saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, semoga program ini terus berlanjut. Kalau dulu pas sakit dan harus masuk rumah sakit malah tambah pusing karena biayanya sekarang sudah gratis dan tertangani dengan baik," ujar dia.

Baca juga: Kota Pontianak optimalkan JKN-KIS untuk layanan kesehatan masyarakat
 

Penjabat Bupati Landak Samuel memberikan apresiasi kepada seluruh kepala desa yang sudah mendaftarkan perangkatnya sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

"Namun, bagi kepala desa yang belum mendaftar untuk segera mendaftarkan diri dan perangkat Pemdesnya sebagai peserta, saya imbau segera mendaftarkan dan melaporkannya kepada Bupati melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa," kata Samuel di Ngabang, Selasa.

Samuel menyampaikan bahwa Penggunaan APB Desa yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Baca selengkapnya: Penjabat Bupati Landak imbau Pemdes jadi peserta JKN-KIS

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022