Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terdapat kemungkinan dalam waktu dekat pemerintah akan menyatakan pandemi COVID-19 berakhir.

“Pandemi memang sudah mulai mereda. Mungkin sebentar lagi juga akan kita nyatakan pandemi sudah berakhir,” kata Presiden Jokowi dalam Peluncuran Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di Jakarta, Senin.

Meski demikian, kata Presiden, tekanan terhadap negara-negara di dunia termasuk Indonesia tidak serta merta berakhir. Hal itu karena situasi ekonomi di dunia tidak berada dalam kondisi baik.  

Baca juga: Usaha pelaku UMKM di Pontianak pasca pandemi terus meningkat
Baca juga: Di tengah pelonggaran pandemi Arab Saudi ingin turis mancanegara naik tiga kali lipat
 

Jokowi mengatakan ketidakpastian ekonomi saat ini sangat tinggi. Hal itu menyebabkan seluruh negara, bahkan negara-negara maju berada pada posisi yang sulit.

“Yang kita lihat ini dunia, pemulihan ekonomi pascapandemi memang belum pada kembali normal, tetapi justeru semakin tidak baik,” ujar dia.

Keberlanjutan situasi sulit pascapandemi itu, kata Jokowi, karena instabilitas geopolitik setelah terjadinya perang di Ukraina. Berbagai dinamika ekonomi global yang terjadi menyebabkan timbulnya ancaman krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial.

Namun, kata Jokowi, Indonesia masih mencatatkan laju perekonomian yang baik. Hal itu ditandai dengan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2022 yang sebesar 5,44 persen (year on year/yoy).

Baca juga: Vaksin Bivalen terobosan terbaru kendalikan COVID-19
Baca juga: Sempat tutup selama pandemi COVID-19, Kanwil Kemenkumham Kalbar buka layanan kunjungan langsung ke lapas
 

Untuk menghadapi situasi sulit pascapandemi, Jokowi menekankan seluruh pihak harus kompak dan bersinergi.

“Kita harus memiliki perasaan yang sama karena yang kita hadapi adalah tantangan yang tak mudah,” kata Jokowi.

Pandemi COVID-19 di Indonesia terjadi sejak Maret 2020. Hingga Minggu (2/10), menurut data BNPB, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia sebanyak 6,4 juta kasus, dengan 6,2 juta sembuh dan 158 ribu meninggal dunia.

Menurut data BNPB, hingga 2 Oktober 2022, kasus aktif COVID-19 di Indonesia sebanyak 17.434 kasus.
Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi kembali normal


Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengatakan vaksin dosis empat untuk masyarakat umum mulai dipertimbangkan pemerintah, sebab adanya prediksi pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

"Beberapa negara sudah mulai dosis empat (booster) kedua. Perencanaan itu sudah ada pertimbangannya di Indonesia, karena pandemi jangka panjang," kata Mohammad Syahril yang dikonfirmasi via telepon di Jakarta, Jumat. Baca selengkapnya: Pemerintah mulai pertimbangan vaksin dosis empat untuk masyarakat umum

 

 

 

 



 

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022