Sekretaris Daerah Kalimantan Barat Harisson meminta pengelola museum daerah Kalbar gencar melaksanakan kegiatan yang melibatkan generasi muda dalam upaya melestarikan warisan budaya untuk menarik lebih banyak kunjungan ke museum.
"Masih banyak budaya yang perlu dilestarikan dan dimanfaatkan seperti cerita rakyat atau lukisan yang diangkat ke dalam lomba bertutur atau cerita yang merupakan bagian dari tradisi budaya lisan yang turun temurun dari nenek moyang kita," kata Harisson saat membuka kegiatan Sepekan Festival Museum 2022 Kalimantan Barat yang berlangsung pada 6-12 Oktober di Pontianak.
Harisson di Pontianak, Kamis, mengatakan, dengan digelarnya Sepekan Festival Museum 2022 di Kalbar diharapkan dapat memberikan manfaat, edukasi dan pengetahuan bagi masyarakat Kalimantan Barat sesuai fungsi museum sebagai lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda bukti dan materiil hasil budaya manusia dan alam dan lingkungannya.
Kepala UPT Museum Provinsi Kalbar Slamet Riyadi mengatakan, Sepekan Festival Museum Kalbar diharapkan dapat menarik antusiasme masyarakat luas agar mengetahui dan menaruh perhatian terhadap keberadaan museum yang bersih dan tetap terbuka yang mengedepankan unsur pendidikan dan kebudayaan serta pelestarian warisan budaya.
"Yang tidak kalah pentingnya museum menjadi pusat edukasi informasi dan dokumentasi warisan budaya dan menjadi jendela budaya," tuturnya.
Slamet menambahkan, pada Sepekan Festival Museum 2022, pihaknya melaksanakan berbagai kegiatan lomba seperti Lomba Permainan Tradisional Gonde pada 9 Oktober 2022, Lomba Fotografi pada 28 September sampai 7 Oktober 2022, Lomba Meronce Manik 8 Oktober 2022, Lomba Memakai Tapeh atau Sarung Corak Insang 10 Oktober 2022, serta Lomba Cipta dan Menyanyikan Lagu Bertema Museum 11 Oktober 2022
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Rita Hastarita menyebutkan, dalam Kurikulum Merdeka, fokus pada kegiatan kokurikuler yaitu penguatan, pengalaman, peningkatan, pelestarian budaya serta untuk menambah implementasi terhadap intrakurikuler kegiatan atau mata pelajaran sejarah.
"Sehingga kunjungan ke museum menjadi wajib. Kami mengajak semua untuk terlibat dalam kegiatan lomba yang akan digelar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Masih banyak budaya yang perlu dilestarikan dan dimanfaatkan seperti cerita rakyat atau lukisan yang diangkat ke dalam lomba bertutur atau cerita yang merupakan bagian dari tradisi budaya lisan yang turun temurun dari nenek moyang kita," kata Harisson saat membuka kegiatan Sepekan Festival Museum 2022 Kalimantan Barat yang berlangsung pada 6-12 Oktober di Pontianak.
Harisson di Pontianak, Kamis, mengatakan, dengan digelarnya Sepekan Festival Museum 2022 di Kalbar diharapkan dapat memberikan manfaat, edukasi dan pengetahuan bagi masyarakat Kalimantan Barat sesuai fungsi museum sebagai lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda bukti dan materiil hasil budaya manusia dan alam dan lingkungannya.
Kepala UPT Museum Provinsi Kalbar Slamet Riyadi mengatakan, Sepekan Festival Museum Kalbar diharapkan dapat menarik antusiasme masyarakat luas agar mengetahui dan menaruh perhatian terhadap keberadaan museum yang bersih dan tetap terbuka yang mengedepankan unsur pendidikan dan kebudayaan serta pelestarian warisan budaya.
"Yang tidak kalah pentingnya museum menjadi pusat edukasi informasi dan dokumentasi warisan budaya dan menjadi jendela budaya," tuturnya.
Slamet menambahkan, pada Sepekan Festival Museum 2022, pihaknya melaksanakan berbagai kegiatan lomba seperti Lomba Permainan Tradisional Gonde pada 9 Oktober 2022, Lomba Fotografi pada 28 September sampai 7 Oktober 2022, Lomba Meronce Manik 8 Oktober 2022, Lomba Memakai Tapeh atau Sarung Corak Insang 10 Oktober 2022, serta Lomba Cipta dan Menyanyikan Lagu Bertema Museum 11 Oktober 2022
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Rita Hastarita menyebutkan, dalam Kurikulum Merdeka, fokus pada kegiatan kokurikuler yaitu penguatan, pengalaman, peningkatan, pelestarian budaya serta untuk menambah implementasi terhadap intrakurikuler kegiatan atau mata pelajaran sejarah.
"Sehingga kunjungan ke museum menjadi wajib. Kami mengajak semua untuk terlibat dalam kegiatan lomba yang akan digelar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022