Masyarakat Madura di Payak Itam Sukadana merayakan maulid nabi dengan berdo'a bersama di masjid dan musholla.
Dengan membawa makanan masing - masing dari rumah dan dikumpulkan di depan jama'ah yang hadir saat melantunkan sholawat nabi dan doa kegiatan sakral itu diharapkan mendapatkan syafaat dari kanjeng nabi Muhammad SAW dan keberkahan di bulan kelahiran kekasih Allah SWT tersebut.
"Ini merupakan tradisi kita setiap datangnya bulan maulid nabi, bersholawat bersama di langgar (mushola), memuji kebesaran kanjeng nabi Muhamaad dan berdoa agar mendapatkan syafaat beliau," kata salah satu tokoh masyarakat Payak Itam Abdul Weni.
Acara yang digelar tepat pada malam 12 rabi'ul awal itu berlangsung khidmat dimana laki - laki dan perempuan berkumpul di musholla dengan suka cita menikmati makanan yang telah dibawa berharap agar mendapatkan keberkahan kanjeng nabi Muhammad SAW melalui makanan tersebut.
"Makanan yang kita bawa baik itu makanan berat, kue dan buah- buahan kita makan bersama sebagai bentuk suka cita dihari kelahiran nabi Muhammad SAW, " terangnya.
Menurutnya maulid nabi juga dikenal dengan nama perayaan Syahadatin yang mengingatkan manusia tentang risalah dan sirah dari Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, umat Islam akan memahami bahwa satu-satunya tauladan adalah Nabi Muhammad SAW.
"Di Indonesia sendiri mulai berkembang di masa Wali Songo yang diharapkan melalui maulid nabi dilakukan demi menarik hati masyarakat memeluk agama Islam,"jelasnya.
Ditambahkannya, selain di mushola dan masjid perayaan maulid nabi juga biasanya digelar di rumah- rumah warga dengan diisi bersholawat dan berdoa bagi warga yang ada keinginan untuk merayakannya.
"Kalau sudah masuk bulan maulid ini, disini rata - rata banyak yang merayakannya, biasanya satu hari itu ada 5 sampai 6 buah rumah yang mengadakannya," ceritanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Dengan membawa makanan masing - masing dari rumah dan dikumpulkan di depan jama'ah yang hadir saat melantunkan sholawat nabi dan doa kegiatan sakral itu diharapkan mendapatkan syafaat dari kanjeng nabi Muhammad SAW dan keberkahan di bulan kelahiran kekasih Allah SWT tersebut.
"Ini merupakan tradisi kita setiap datangnya bulan maulid nabi, bersholawat bersama di langgar (mushola), memuji kebesaran kanjeng nabi Muhamaad dan berdoa agar mendapatkan syafaat beliau," kata salah satu tokoh masyarakat Payak Itam Abdul Weni.
Acara yang digelar tepat pada malam 12 rabi'ul awal itu berlangsung khidmat dimana laki - laki dan perempuan berkumpul di musholla dengan suka cita menikmati makanan yang telah dibawa berharap agar mendapatkan keberkahan kanjeng nabi Muhammad SAW melalui makanan tersebut.
"Makanan yang kita bawa baik itu makanan berat, kue dan buah- buahan kita makan bersama sebagai bentuk suka cita dihari kelahiran nabi Muhammad SAW, " terangnya.
Menurutnya maulid nabi juga dikenal dengan nama perayaan Syahadatin yang mengingatkan manusia tentang risalah dan sirah dari Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, umat Islam akan memahami bahwa satu-satunya tauladan adalah Nabi Muhammad SAW.
"Di Indonesia sendiri mulai berkembang di masa Wali Songo yang diharapkan melalui maulid nabi dilakukan demi menarik hati masyarakat memeluk agama Islam,"jelasnya.
Ditambahkannya, selain di mushola dan masjid perayaan maulid nabi juga biasanya digelar di rumah- rumah warga dengan diisi bersholawat dan berdoa bagi warga yang ada keinginan untuk merayakannya.
"Kalau sudah masuk bulan maulid ini, disini rata - rata banyak yang merayakannya, biasanya satu hari itu ada 5 sampai 6 buah rumah yang mengadakannya," ceritanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022